Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antara Alien dan Masyarakat Urban

Editor

Pruwanto

image-gnews
Li kemudian mengawetkan alien itu di dalam freezer serta memposting foto-foto alien tersebut sehingga menghebohkan warga Cina. welbo/dailymail.co.uk
Li kemudian mengawetkan alien itu di dalam freezer serta memposting foto-foto alien tersebut sehingga menghebohkan warga Cina. welbo/dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Mereka berdiri berbanjar. Berbeda tapi sosoknya tetap perempuan. Di ujung kanan, seorang bersanggul, berpakaian penari Jawa lengkap dan selendang di pinggang. Di ujung kiri,  seorang perempuan berwujud alien. Keduanya mengapit seorang perempuan berpakaian kasual, ponsel menempel telinga, dan tas selempang tergantung di pundak. “Ini yang paling menggambarkan diri saya,” Dina Lestari menjelaskan lukisan karyanya kepada Tempo, Ahad, 30 Juni 2013.

Lukisan itu diberi judul Metamorph. Satu dari karya Dina yang dipamerkan di Independent Art Space & Management Yogyakarta. Pameran tunggal bertema “Urbanterestrial” itu berlangsung selama tiga hari sejak 27 Juni 2013.  Dina menampilkan objek alien untuk menggambarkan keterasingan masyarakat urban.

Objek alien merupakan gambaran pribadi Dina. Kata alien bermakna terasing. Begitulah setidaknya kegelisahan Dina. Lahir dari pasangan orang tua dari Jawa, Dina lahir di Jakarta pada 1982. Ibunya berasal dari Yogyakarta. Bapaknya orang Solo. Namun Dina tak begitu mengenal bidaya leluhurnya itu. “Saya tak bisa bahasa Jawa,” kata Dinakumis, nama sapaan perempuan ini.

Dina menganggap orang urban tak cuma kehilangan identitas budaya. Mereka terkadang justru membatasi pergaulannya melalui jejaring sosial semacam Facebook dan Twitter. Generasi urban ini bisa berinteraksi dengan orang lain tanpa harus bertemu langsung. “Mereka kadang sengaja meng-alienasi dirinya sendiri,” kata dia.

Gambaran ini ia tuangkan dalam bentuk lima alien yang berdiri dengan latar belakang lama Facebook. Lukisan di atas kanval berukuran 140x140 sentimeter itu dia beri judul Alienation Invasion.  

Dina tak melulu menggambar dengan makna kental semacam itu. Ia juga menampilkan karya satir. Seperti halnya bagaimana dia menggambarkan budaya yang mulai ditinggalkan masyarakat urban. Dina pun mewujudkannya dengan karya Te Las Dahar, parodi dari lukisan Leonardo Da Vinci, The Last Supper.

Te Las Dahar memperlihatkan sekelompok alien meriung di meja makan. Mereka makan bersama dengan aneka menu santapan. Dari nasi tumpeng, durian, hingga sekeranjang jamu. Menurut Kurator Pameran Angga Wijaya, karya itu tak sekadar gambar alien yang sedang makan bersama. Di dalamnya mengandung bahasa ungkapan fenomena tradisi makanan khas Indonesia yang dirasa asing oleh masyarakat saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Angga, perupa Indonesia tak banyak yang menjadikan alien sebagai objek karyanya. Dalam pameran itu, Dina mampu memadukan objek alien dengan tema yang diangkat, yakni keterasingan masyarakat urban. “Metaforanya tepat menggambarkan kondisi masyarakat saat ini,” kata dia.

Dina dinilai berani menembus batasan bidang yang ditekuninya. Lulusan jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta pada 2008 itu kini mengambil jurusan Seni Lukis di Pasca Sarjana ISI Yogyakarta. Tapi Dina berani mengambil jalur berbeda, seperti patung Corwn of Ambition dan Hybrid. Keduanya merupakan karya tiga dimensi Dina. “Ia sangat nekat,” Angga menilai.

Kenekatan Dina tak sampai di situ. Dina menampilkan karya videografi We Come in Peace, rekaman gambar seseorang yang sedang mengucapkan kalimat “Kami datang dengan damai dan tak bermaksud menyakitimu”. Tulisan dalam berbagai bahasa nusantara. Dari Aceh hingga Papua. Videografi itu menjadi upaya Dina menampilkan perbedaan suku dan budaya yang kadang terasa asing.  “Batasan bahasa kita adalah batasan dengan dunia lain,” Dina menjelaskan.

Dia mencontohkan ketika seseorang mendengar orang lain berbicara dalam bahasa yang tak dimengerti. Tak jarang, kita menyindir orang itu menggunakan bahasa planet lain: bahasa alien.

ANANG ZAKARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

19 hari lalu

Seorang aktivis pro-Palestina memotong lukisan Menteri Luar Negeri Inggris abad ke-20, Arthur Balfour, di Universitas Cambridge
Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina


Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

31 hari lalu

Pameran belasan lukisan Barli di SuJiVa Resto & Art Space, Bandung, 15-29 Februari 2024.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.


Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

47 hari lalu

Pameran karya nominasi kompetisi
Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.


Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Lukisan dua panel kanvas buatan Ayurika berjudul Temu. (Dok.Galeri).
Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.


Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Patung berjudul The Ancestors karya I Wayan Upadana buatan 2023.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.


Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

27 Agustus 2023

motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft dilukis oleh Putu Bonus Sudiana. (foto: Sergap)
Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.


Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

14 Agustus 2023

Butet Kartaredjasa (kiri), Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah), dan Djoko Pekik (kanan). (Instagram/@masbutet)
Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.


Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

6 Agustus 2023

Pameran kelompok Flemish berjudul Silence Before the Storm di Galeri Pusat Kebudayaan Jalan Naripan nomor 9 Bandung, 4-13 Agustus 2023. (ANWAR SISWADI)
Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.


Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

6 Agustus 2023

Pameran kelompok seniman AbstraX berjudul Dive into the world of Painting Matters di Galeri Lawangwangi Creative Space Bandung.(Tempo/Prima Mulia)
Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.


Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

7 Juli 2023

Seniman Sri Setyawati Mulyani alias Cipuk menggelar pameran tunggal berjudul Inner Landscape di Bandung. Dok. Orbital
Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

Cipuk mengaku lebih menyukai lukisan lanskap yang sepi yang membuatnya bisa berdialog dengan diri sendiri dan Sang Pencipta Alam.