TEMPO.CO, Jakarta -Bulan ini, Iwan Fals meluncurkan album barunya bertajuk Raya. Tajuk album diambil dari nama bungsunya, Raya Rambu Rabbani, 10 tahun. Ini adalah kali ketiga Iwan mencatut nama anaknya sebagai judul lagu maupun album. Sebelumnya, Iwan pernah membikin lagu berjudul Galang Rambu Anarki (nama sang sulung), dan album Cikal (dari nama putrinya, Annisa Cikal Rambu Bassae).
Album terbarunya berisi 18 lagu, yang sebagian di antaranya memuat kritik Iwan terhadap berbagai fenomena sosial. Dalam Raya, Iwan melontarkan dua lagu soal korupsi, yakni Bangsat dan Rekening Gendut. Kedua lagu itu memiliki kemarahan yang sama dengan Tikus-Tikus Kantor dan Politik Uang yang dibikinnya beberapa tahun lalu.
Liriknya, seperti biasa, nakal, usil, dan menyentil. Seperti penggalan lirik Rekening Gendut ini:
Rekening gendut yang bisa kentut.
Kebanyakan ngemil, daging rakyat dicuil-cuil.
Di koran-koran di televisi, lucu namanya nggak lucu akibatnya.
Rekening gendut kentut tak berbunyi, tapi baunya busuk sekali..
Saat ditanya ihwal kekritisannya yang tak terkikis usia, Iwan berujar dirinya sekadar berekspresi, melihat apa yang terjadi di sekelilingnya. Perkara liriknya dianggap kritis, ia tak mempersoalkan. "Saya sudah "dol", enggak tahu mana yang kritik, mana yang bukan," ujarnya.
ISMA SAVITRI
Topik Terhangat
PKS Didepak? | Persija vs Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM
Berita Terhangat
Hutan Terbakar, Malaysia Layangkan Nota Protes
Hutan Terbakar, Penjualan Retail Anjlok
Polisi Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Hutan