Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pameran Keramik Karya Mahasiswa

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Pekerja membuat pot keramik di industri keramik dan gerabah Oma Saputra di Kiaracondong, Bandung, Jumat (4/1). Harga Elpiji yang naik tahun ini akan semakin membebani pengusaha kecil. TEMPO/Prima Mulia
Pekerja membuat pot keramik di industri keramik dan gerabah Oma Saputra di Kiaracondong, Bandung, Jumat (4/1). Harga Elpiji yang naik tahun ini akan semakin membebani pengusaha kecil. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO , Surabaya:Sejumlah karya keramik dengan ragam bentuk dan rupa tertata rapi di atas 'meja saji' di Galeri Merah Putih, Surabaya, Senin, 24 Juni 2013. Sejumlah bola lampu yang dipasang di sekeliling dinding menyinari redup ruang pameran. Belasan keramik itu merupakan karya seni buatan mahasiswa Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya (STKW). Pameran bertajuk "Rakuti Caramos 1" itu mulai digelar sejak Minggu malam, 23 Juni 2013 hingga Sabtu, 29 Juni 2013 mendatang.

 "Pameran ini lebih menekankan pada proses penciptaan karya. Konsep dipikirkan belakangan," kata Sri 'Kethek'Sefry, salah satu mahasiswa jurusan Seni Rupa STKW kepada Tempo. Pameran ini merupakan karya kelompok dan lebih 'memperbincangkan' konsep seni untuk seni ketika menghadirkannya ke ruang publik. "Ketika berbicara konsep, maka itu dikembalikan ke masing-masing penciptanya," kata Sri. 


Menurut mahasiswa asal Tuban ini, dalam menciptakan karya mahasiswa tidak begitu memikirkan perencanaan yang pelik laiknya perupa-perupa handal dan profesional.  "Yang penting berkarya dulu dan mengadakan pameran. Untuk konsepnya baru dipikirkan belakangan," katanya.


Sejumlah mahasiswa yang mengikuti pameran ini telah menempuh mata kuliah wajib yakni Keramik I dan Keramik II. Setelah menempuh mata kuliah tersebut, masing-masing mahasiswa diwajibkan membuat sebuah karya untuk kemudian dipamerkan bersama-sama. "Intinya, ini karya keramik mahasiswa yang telah memperoleh dasar ilmu keramik," kata Sri. 

Tanah liat sebagai bahan membuat keramik  diperoleh mahasiswa dari Karangpilang. "Satu truk engkel tanah liat itu seharga Rp 350 ribu," katanya.


Sesuai dengan ilmu yang diperoleh selama menempuh kuliah keramik, setiap detail tahapan harus dilalui untuk membuat karya keramik itu. Diawali dari pengambilan serta pemilihan bahan tanah liat untuk kemudian diperam, disaring, diendapkan hingga diolah. Kemudian menentukan teknik membentuk keramik tersebut mulai dari pincing, pilin, slab, putar, kombinasi bahkan eksperimentatif. "Chemistry terbentuk sejak diawal-awal tahapan setelah sebelumnya berulang-ulang membuat keramik," katanya. 

Bagaimana membuat campuran, serta pilihan teknik menjadi otonomi masing-masing mahasiswa? "Ketika dibakar pecah, berarti ada yang salah dalam pengolahannya," kata dia. Dibutuhkan kesabaran lebih, kata Sri, dalam membuat karya keramik ini. Dia mencontohkan, membuat keramik membutuhkan waktu hingga sehari lebih. "Yang paling lama dalam proses pembuatan keramik ini adalah menunggu," katanya. 


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika menggunakan teknik menyambung, maka faktor kelembaban tanah harus selalu diperhatikan. "Memang harus sering mencoba dan berbuat salah," katanya. Dia sempat menirukan pernyataan Hari Prajitno, dosen seni rupa STKW, tentang membuat karya keramik. 

"Bagaimana membuat karya keramik seperti menjalani hidup ini." kata Sri. Bagaimana memililih bahan, kemudian mengolah dan membentuknya untuk kemudian dibakar. "Ketika pecah, berari ada yang salah dan mulai lagi dari nol," katanya.


Ketika keramik sudah matang atau jadi artinya setelah melalui pembakaran pertama, untuk membuat lebih baik lagi harus digelasir di dibakar lagi. "Sama seperti menjalani hidup dengan berbagai permasalahannya," kata Sri menirukan dosennya.

DAVID PRIYASIDHARTA

Topik terhangat:
Ridwan Kamil
| Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM

Berita lainnya:
Hitung Cepat, Ridwan Kamil Jadi Wali Kota Bandung
Menang Pilkada Bandung, PKS: Masih Dipercaya Warga

Ini Sikap Persib Soal Penyerangan Bus Mereka

Farhat Abbas Kicau Foto Cium Bastian Coboy Junior

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

5 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

12 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.