TEMPO.CO, Jakarta - Korean Film Festival (KFF) yang kelima kalinya, diharapkan mampu memperkaya pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai kebudayaan asal Korea Selatan. Sayangnya, dalam daftar 10 film yang ditayangkan, tidak ada satupun yang bergenre dokumentari yang syarat akan kebudayaan Korea Selatan.
"Genre dokumentari belum begitu populer di Korea dan penonton lebih banyak menyukai film komedi dan juga tentang cerita sehari-hari, ataupun cerita dari jaman dinasti," kata Kim Seok Gi, direktur Korean Cultural Center yang ditemui di acara konferensi pers KFF di Blitzmegaplex Grand Indonesia, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2013.
Namun menurut Kim, masukan diadakannya film dokumentari adalah ide yang bagus. "Lain kali kami akan memilih genre dokumentari," katanya. Sedangkan menurut Rusli Eddy, pihak Blitzmegaplex, meski tidak memiliki film bergenre, penyelenggaraan tahun ini memiliki 10 film dengan berbagai macam genre.
"Kalau biasanya film dari Korea bergenre horror, kali ini di KFF ada banyak genre, ada drama sampai thriller, seperti Pluto yang juga saya tunggu pemutarannya," ujar Rusli. Selain Pluto ada juga Deranged yang bergenre thriller tentang sebuah virus yang menyerang Korea.
Semaraknya KFF tahun ini juga diperkaya dengan diputarnya The Thieves, sebuah film asal Korea yang dikenal di berbagai Negara. The Thieves juga meraih beberapa penghargaan di beberapa ajang seperti 2012 KOFRA Film Awards Ceremony, Blue Dragon Film Awards, Korean Association of Film Critics Awards dan Daejong Film Awards.
NANDA HADIYANTI
Berita Lain:
Dena Rachman Bahagia Menjadi Wanita
Diet Ketat, Henry Cavill Jadi 'Man of Steel
Yenny Wahid Sedih Film Sang Kyai Diputar Singkat
Aksi Manusia Baja di 'Man of Steel'
Istri Fathanah, Sefti Sanustika, Menyanyi di TVRI