TEMPO.CO, Jakarta -Selama ini Iwan Fals dikenal sebagai penyanyi dan pencipta lagu yang sarat dengan lagu-lagu yang sarat dengan kritik sosial, soal alam, cinta dan kemanusiaan.
Dalam bincang santai dengan Tempo di Hotel Ratu Bidakara, Serang, Banten, Jawa Barat pada Sabtu siang pekan lalu sebelum Top Coffe Concert Iwan Fals and Band, Iwan mengaku bangga dengang Indonesia yang mulai ketat atau disiplin soal sampah.
"Saya kaget juga ketika mau masuk ke kota Serang saya riset ada peraturan tentang sampah yaitu akan dikenakan denda dan sangsi Rp 50juta dan kurungan 6 bulan penjara," kata Iwan yang siang itu mengenakan kaos warna marun, celana jins hitam dan sandal jepit coklat.
Sabtu malam ini, 1 Juni 2013 Iwan akan kembali mengadakan Top Coffe Concert Iwan Fals and Band yang berlangsung di Landasan Udara Wiriadinata, Tasikmalaya, Jawa Barat. Iwan menyatakan rasa bangganya kepada Indonesia karena artinya negeri ini sudah memiliki konsern atau perhatian bagus untuk soal penting ini, sampah.
"Niat baiknya sudah ada dan harus dihargai, meski pelaksanaan masih belum sempurna tapi semua butuh proses," ungkap suami Rosana ini.
Penyanyi yang dikenal melalui karya-karyanya Lonteku, Ujung Aspal Pondok Gede, Tante Lisa, Belum Ada Judul, Siang Seberang Istana dan Bung Hatta ini merasa kaget juga ketika menjejakan kaki di kota Serang masih ada sampah gelas-gelas aqua yang berserakan di jalan.
"Tetapi sekali lagi saya menghargai niat Indonesia, terutama kota Serang memiliki kepedulian tentang sampah soal sikap mental disiplin ini tugas bersama dan proses untuk menuju lebih baik," ujarnya serius.
HADRIANI P