TEMPO.CO, Jakarta -Soal Indonesia, Marissa Haque atau biasa disapa Icha akan bersemangat bicara tentang produk Indonesia. Mantan bintang era tahun 1980-an ini bahkan menyebut dirinya sebagai Indonesian Lovers. "Kalau mau disebutkan sebagai ACI atau aku cinta Indonesia," kata Icha dalam kunjungannya ke kantor Tempo di Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Mei 2013.
Dia mengaku apa yang dipakainya mulai dari ujung sepatu hingga ujung kepala semua serba Indonesia. "Ke mana saya pergi ya, selalu pakai produk Indonesia," kata dia sambil membeberkan tas tangan rajut yang dipakainya 'Gendis', label tas kerajinan tangan dari industri rumahan di Yogyakarta.
Dengan bangga, istri penyanyi Ikang Fawzi ini menunjukan sepatu sendal kulit dengan sol tebal berwarna hitam dan abu-abu asli buatan Cibaduyut.
Busana muslim yang dipakainya pun rancangan putri bungsunya, Kiki yang dalam pengakuan Icha kainnya dibeli dari Pasar Mayestik. Ia mengenakan gamis sederhana namun elegan berupa terusan panjang dari bahan sifon warna ungu muda, lalu jilbab sederhana bermotif bunga warna senada.
Marissa melengkapi bajunya dengan syal kain tenun asal Bengkulu yang dibuat dengan teknik smock. Dalam dunia mode, smock dikenal sebagai teknik memanipulasi sehelai kain agar bertekstur timbul atau berkerut. Icha memamerkan poket bag galaxi note dan telepon selulernya yang terbuat dari bahan kain batik basurek bermotif bunga.
"Indonesia sangat kaya dengan produknya yang bisa berjaya di industri mode dan kerajinan, " kata Icha kini maju sebagai calon legislator Partai Amanat Rakyat daerah pemilihan Bengkulu.
Masih terkait dengan produk Indonesia, Icha menceritakan tentang Bengkulu yang dinilainya berpotensi dengan kerajinan dan industri mode. Dia menceritakan keindahan kain batik basurek yang sarat motif kaligrafi, aneka tumbuhan seperti bunga raflesia dan bunga bangka dan motif geometrik lainnya.
"Masyarakat di Bengkulu, terutama para perempuan memiliki pemberdayaan yang memajukan perekonomian dan kehidupan sosial di sana," kata dia.
Wanita kelahiran Balikpapan, 15 Oktober 1962 ini mengatakan pada kain batik Besurek yang kini sangat digiatkan di Bengkulu memiliki peluang dan potensi global seperti halnya batik dari Yogya, Solo, Garut, Pekalongan dan Madura.
Mantan anggota DPR RI periode 2004-2009 ini menuturkan alasannya mencintai produk Indonesia. Dari kualitas bahan dan pilihan modenya, dia menganggapnya tidak kalah dari produk impor atau asing. "Saya sih selalu bangga mengenakan produk Indonesia yang secara fakta tidak kalah dengan negara lain," ujarnya.
HADRIANI P
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh KJS | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
KPK: Hilmi Punya Banyak Informasi Soal Luthfi
Daftar Pemenang Indonesian Movie Award 2013
Ini 21 Pemain Timnas Lawan Belanda