TEMPO.CO, Jakarta - Inspirasi bagi seniman bisa diambil dari mana saja. Membaca, melihat fenomena, termasuk menyimak obrolan-obrolan yang mengalir begitu bebas di jalanan, warung-warung makan, segala yang ada di sekitar kita. Hal tersebut termasuk salah satu cara yang digunakan oleh kelompok musik asal Jogja, Sirkus Barock.
Konser Sawung Jabo-Sirkus Barock ini rencananya akan digelar di Taman Ismail Marzuki pada tanggal 31 Mei 2013. Tema yang diangkat dalam konser ini adalah Cerita Dari Jalanan, merupakan konser yang mengemas opini serta kritik sosial dalam bentuk musik dan pentas teatrikal.
"Unsur teaterikal yang muncul tentu akan menggunakan struktur dramatik dalam pementasan, sehingga konser ini harus disaksikan secara utuh tidak bisa sepotong-sepotong," kata Jabo vokal utama dan pemain gitar akustik.
Unsur teaterikal memang selalu muncul dalam pementasan Sirkus Barock di atas panggung. Hal tersebut dapat dilihat dari penampilan-penampilan sebelumnya seperti, Kanvas Putih yang pernah dipentaskan di TIM pada tahun 1993, dan Tragedi di GKJ.
"Teaterikal yang dipertontonkan juga bukan pula seperti drama yang dipertontonkan secara umum," ujar Jabo.
Ia menegaskan bahwa walaupun pementasan musik-teatrikal Sirkus Barock nanti akan berbau kritik sosial namun hal tersebut tidak hanya akan mempertunjukan aksi-reaksi saja. "Di sini tidak akan ada judgement terhadap mana yang benar dan salah," katanya menjelaskan.
Personil Sirkus Barock terdiri atas Sawung Jabo (Gitar Akustik, Vokal Utama), Joel Tampeng (Gitar Elektrik, Gitar Akustik, Vokal Latar), Toto Tewel (Gitar Elektrik), Bagus Mazasupa (Kibor, Vokal Latar), Ucok Hutabarat (Biola, Vokal Latar), Denny Dumbo (Perkusi, Vokal Latar), Endy Baroque (Drum, Vokal Latar), Sinung Sinyong (Bass, Vokal Latar), dan Giana Sudaryono (Perkusi, Vokal Latar).
Pementasan itu turut diramaikan oleh Oppie Andaresta dan Penny Chandrani (ISI, Solo). Jabo kembali menekankan bahwa pementasan ini akan sangat menunjukkan banyak hal berbeda di atas panggung. "Akan lain dari apa yang biasanya dilihat dari CD," ungkapnya penuh semangat. Patut kita tunggu dan saksikan bagaimana kondisi sosial dalam keseharian masyarakat direkam, lantas ditransformasikan dalam bentuk karya musik dan lagu oleh Sirkus Barock ini.
AISHA
Berita Lain:
Kaki Tempat Favorit Jamur
Luka Potong 'Burung' Mengering, Tinggal Psikologis
Aktivis Kecam RSBI Jadi BLUD
Nonton Bareng Film Inspiratif di 30 Kota
Pasokan Digelontor, Harga Daging Bakal Stabil