TEMPO.CO, Jakarta -Bens Leo mengaku kagum pada gitaris band Gigi, Dewa Budjana. Kekaguman ini sejak awal karir Budjana pada tahun 1985.
“Tahun 1985 saya menjadi juri. Ada gitaris dengan gitarnya kok aneh gitu? Soundnya aneh begitu. Saya datang ke dia, setelah menang ternyata baru tahu kalau itu fretless gitar. Setahu saya fretless hanya dipakai di gitas bas," kata pengamat musik yang ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada Kamis 23 Mei.
Kata Bens, saat itu, Budjana masih tergabung dalam Squirrel, band jazz pertama yang dibentuknya saat menempuh pendidikan di Surabaya.
“Itulah yang unik dari Budjana. Sehingga orang mengenal dia dengan kemahiran gitar dan gagasannya banyak sekali. Di tahun 1985 sudah terjadi seperti itu” ujarnya.
Bens yang sempat berprofesi sebagai wartawan musik ini menilai album instrumental ke-6 Budjana kali ini sebagai musik yang idealis.
“Ini album bener-bener idealis. Saya yakin di tahun depan dia akan tampil di Java Jazz, hal ini yang sekarang saya arahkan pada konsep albumnya."
Budjana memang telah mulai bersolo karir dengan aliran instrumental semenjak tahun 1997 lewat album berjudul Nusa Damai. Konsistensinya di musik instrumental yang memang bukan musik mainstream itu berlanjut hingga kini.
Bahkan Budjana tak segan merantau ke Amerika Serikat untuk mencuri pengalaman bermusik dengan musisi jazz dunia, yakni Peter Erskine, peraih Grammy Award untuk Best Large Jazz Ensemble. Meski demikian, Budjana tak mau meninggalkan karirnya sebagai gitaris di Gigi. Ia tetap akan prioritaskan Gigi disamping sibuk mempersiapkan album instrumental ketujuh yang sudah rampung di rekam.
NURUL MAHMUDAH
Hangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Perlu baca:
EDSUS Jala Cinta dan Uang Fathanah
Fathanah: Luthfi Makin Dikasih Makin 'Gila'
Inilah 12 Siswa Peraih Nilai UN Tertinggi
Lelaki Korban Potong 'Burung' Angkat Bicara