Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Star Trek Into Darkness, Klimaks Hingga Akhir

image-gnews
Iron Man 3 dan Star Trek Into Darkness. Technewsdaily.com
Iron Man 3 dan Star Trek Into Darkness. Technewsdaily.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta--Jeffrey Jacob Abrams memang sutradara yang gemar membuat penonton menahan napas selama meyaksikan karyanya. Sejak pembukaan tirai layar lebar, tak jarang Abrams langsung menjerumuskan pemirsa dalam ketegangan adegan. Sebut saja Mission: Impossible III (2006), Mission: Impossible – Ghost Protocol (2011), atau Star Trek (2009). Dan kini ia kembali mengulang ulahnya dalam Star Trek: Into Darkness.

Menumpang pesawat USS Enterprise, seharusnya James T. Krik menjelajah dan mempelajari dunia baru, tanpa ikut campur kehidupan di sana. Nyatanya di Planet Nibiru, Krik berkeputusan lain. Ia dan Spock mencoba menolong spesies terakhir di planet itu, dari terjangan gunung berapi. Tapi Spock malah terperangkap dalam kubah penuh lava bergejolak.

Untuk menyelamatkan Spock, Krik mesti menjemputnya dengan USS Enterprise. Artinya, makhluk pribumi akan mengetahui keberadaan mereka. Dan itu melanggar aturan Starfleet. Sementara Spock sudah pasrah mati dalam balutan lahar. Taat aturan, ia tidak berharap USS Enterprise menjemputnya.

Itulah cara Abrams menyapa penonton Star Trek: Into Darkness. Membawa ingatan penonton akan dua tokoh yang bertentangan, namun berteman dekat. Krik yang setia kawan, tapi pelanggar aturan; dan Spock, pria dingin nan logis yang terus mengikuti tata tertib.

Di sini, Abrams masih mengajak Chris Pine berperan sebagai Kapten Jame T. Krik. Sedangkan lakon Perwira Utama Spock tetap diberikan pada Zachary Quinto. Selama 190 menit, Abrams mengarahkan keduanya untuk tetap beradu argumen, kukuh pada sifat masing-masing. Sepanjang itu pula, Abrams memberikan percikan kejutan bagi penonton.

Ketika Abrams memasukkan tokoh antagonis: John Harrison (Benedict Cumberbatch), situasi semakin rumit. Awalnya, Harrison menjadi incaran USS Enterprise karena menggempur Markas Starfleet. Tapi mulut manisnya menggugah pendirian Krik. Musuh menjadi kawan; teman beralih ke musuh; dan musuh si musuh menjadi sekutu. “Musuh dari musuhku adalah temanku,” kata Krik.

Pemutaran hubungan kekerabatan itu menimbulkan teka-teki yang tak mudah tertebak. Apalagi tidak ada yang mengetahui latar belakang Harrison, si manusia berumur 300 tahun. Semua serba rahasia. Bagi awak USS Enterprise dan penonton. Abrams cuma memberikan petunjuk: Harrison adalah mantan anggota Starfleet.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kehadiran lakon Dr. Carol Marcus (Alice Eve) yang serba tiba-tiba, bahkan tak ada dalam data USS Enterprise, menambah kesibukan penonton menerka. Apakah Marcus tokoh antagonis, atau sebaliknya, protagonis.

Soal teknologi, Abrams tidak banyak memberikan benda modern. Apa yang ada di Star Trek: Into Darkness, mirip dengan Star Trek (2009). Senjata uang digunakan tetap laser. Tidak berubah ke teknologi baru, misalnya pistol berkekuatan cahaya. Namun dari segi sinematografi, Star Trek: Into Darkness enak dipandang mata. Meski menontonnya tanpa kacamata tiga dimensi.

Berbobot, itulah plot Star Trek: Into Darkness yang dikemas Abrams. Dan seperti yang sudah ditulis di atas, Abrams terus membuat tensi penonton naik. Baru selesai satu permasalahan, Abrams langsung menjejali dengan prahara lain. Seolah-olah tidak rela melihat penonton bernapas lega. Sayangnya, ia tetap menerapkan ciri khas film Hollywood: happy ending. Andai saja ia menghentikan cerita pada saat Spock meneteskan air mata, Star Trek: Into Darkness akan lebih masuk akal.

Star Trek: Into Darkness
Sutradara: J.J. Abrams
Produser: J. J. Abrams, Bryan Burk, Damon Lindelof, Alex Kurtzman, dan Roberto Orci
Pemain: Chris Pine, Zachary Quinto, Zoe Saldana, Benedict Cumberbatch, Karl Urban, dan John Cho
Produksi: Paramount Pictures
Genre: Petualangan, laga, dan non-fiksi

CORNILA DESYANA

Topik terhangat:

PKS Vs KPK
| E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh


Baca juga:
EDISI KHUSUS Cinta dan Wanita Ahmad Fathanah
Sastrawan Veven SP Wardhana Berpulang
Ada Bahasa Indonesia di The Fast and Furious 6

6 Seleb Paling Seksi Kata Victoria's Secret

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

9 jam lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

1 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

3 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

5 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

7 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

8 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

9 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

10 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.


6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

11 hari lalu

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda. Foto: Canva
6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda.


8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

12 hari lalu

Reply 1988. Foto: Disney+ Hotstar
8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

Daftar film dan serial beragam genre di Disney+ Hotstar yang bisa menemani perjalanan mudik.