TEMPO.CO, Surabaya- Sastrawan yang juga wartawan senior Veven SP Wardhana meninggal dunia. Tepat pukul 01.30 dini hari tadi, Veven menghembuskan nafas terakhirnya di ruang ICU rumah sakit Adi Husada, Kapasari, Surabaya. Sejak awal Mei lalu, Veven dirawat selama 10 hari di rumah sakit ini karena menderita kanker paru-paru stadium empat.
Menurut kerabat Veven di Surabaya, Fauziah, kondisi kesehatan almarhum sebenarnya sudah membaik. Senin 13 Mei lalu, dokter memperbolehkannya keluar dari ruang perawatan intensif (ICU).
Veven dirawat di ruang VVIP rumah sakit tersebut. “Tadi malam saya kaget juga kok dibantu alat pernafasan lagi,” kata adik ipar Veven dihubungi Tempo, Jumat 17 Mei 2013.
Tepat tengah malam kondisi Veven drop. Menurut Fauziah, istri Veven, Tereshkova Koraag teriak memanggil perawat sekitar pukul 01.00 dini hari melihat nafas Veven ngorok.
Dokter membawanya kembali ke ruang ICU tapi nyawa Veven tak tertolong lagi. “Semalam katanya sempat oksigen (alat bantu pernafasan)-nya habis,” kata Fauziah.
Menurut Tery, panggilan sang istri, almarhum rencananya akan dipulangkan ke Jakarta dengan pesawat. Jenazah kemudian disemayamkan di Rumah Duka Cikini. “Kami bawa pulang agar lebih dekat dengan komunitasnya,” kata Tery.
Rencananya pada Sabtu 18 Mei esok, jenazah akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Prosesi pemakaman akan berlangsung sekitar pukul 10-11 siang.
Veven meninggalkan seorang isteri Tereshkova Koraag dan tiga putri, Stephany, Sheridan dan Shalimar.
AGUS SUPRIYANTO