TEMPO.CO, Utah - Ketika sedang merokok, seseorang tidak akan bisa bernafas seperti biasa. Saat itulah, oksigen tidak masuk ke tubuh. Padahal, manusia membutuhkan oksigen sepanjang hidupnya, dua puluh empat jam dalam sehari.
Merokok membuat asupan oksigen yang sangat dibutuhkan tubuh menjadi berkurang. Ditambah lagi, bahaya yang terkandung dalam rokok itu sendiri, seperti tar, nikotin, dan karbon monoksida yang tentu menambah dampak tidak baik bagi tubuh.
Dampak yang paling sering ditemukan akibat merokok adalah kanker paru-paru. Denitza P. Baglev, seorang dokter spesialis paru-paru di Utah, Amerika ini mengemukakan bahwa sebagian besar pasiennya adalah penderita gangguan paru-paru yang disebabkan tembakau dalam rokok. Bahkan, di negara bagian Utah yang memiliki tingkat merokok terendah pun, jumlah penderita penyakit paru-paru akibat tembakau menduduki posisi teratas.
Pada umumnya, mereka mulai merokok sejak kecil. Mereka tertarik untuk mencoba rokok saat orang tua mereka merokok atau terpikat oleh iklan rokok yang begitu menarik. Dan setelah mencoba merokok maka akan sulit untuk berhenti. Seperti dilansir The Salt Lake Tribune, hanya sekitar 6 persen perokok yang dapat berhenti merokok.
Beberapa pengobatan, bimbingan konseling, atau program intensif mungkin dapat membantu menghentikan kecanduan merokok. Namun, tak jarang berbagai usaha hanya berakhir sia-sia. Kebanyakan perokok baru dapat berhenti merokok setelah menderita kanker paru-paru yang membuat mereka semakin sulit bernapas.
Lantas, apa yang harus dilakukan? Seorang pasien dr. Denitza P. Baglev menuturkan, "Suatu ketika anak perempuan saya melihat saya merokok dan ia berkata, 'Ayah, saat besar nanti aku ingin (merokok) sepertimu." Dan saat itulah ia mulai berhenti merokok.
Tanpa rokok, kita tidak hanya sekadar memberikan asupan oksigen yang cukup bagi paru-paru, tetapi juga menyiapkan generasi penerus bebas rokok.
THE SALT LAKE TRIBUN| ANINGTIAS
Berita Lain:
Bagaimana Masa Menstruasi Anjing Betina
Anjing pun Butuh Dikawinkan
Seberapa Parahkah Tingkat Asma Anda?
Anjingpun Butuh DiKawinkan