Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Merokok Kurangi Asupan Oksigen

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Wanita Merokok. (AP Photo/Julio Cortez, File)
Wanita Merokok. (AP Photo/Julio Cortez, File)
Iklan

TEMPO.CO, Utah - Ketika sedang merokok, seseorang tidak akan bisa bernafas seperti biasa.  Saat itulah, oksigen tidak masuk ke tubuh. Padahal, manusia membutuhkan oksigen sepanjang hidupnya, dua puluh empat jam dalam sehari.

Merokok membuat asupan oksigen yang sangat dibutuhkan tubuh menjadi berkurang. Ditambah lagi, bahaya yang terkandung dalam rokok itu sendiri, seperti tar, nikotin, dan karbon monoksida yang tentu menambah dampak tidak baik bagi tubuh.

Dampak yang paling sering ditemukan akibat merokok adalah kanker paru-paru. Denitza P. Baglev, seorang dokter spesialis paru-paru di Utah, Amerika ini mengemukakan bahwa sebagian besar pasiennya adalah penderita gangguan paru-paru yang disebabkan tembakau dalam rokok. Bahkan, di negara bagian Utah yang memiliki tingkat merokok terendah pun, jumlah penderita penyakit paru-paru akibat tembakau menduduki posisi teratas.

Pada umumnya, mereka mulai merokok sejak kecil. Mereka tertarik untuk mencoba rokok saat orang tua mereka merokok atau terpikat oleh iklan rokok yang begitu menarik. Dan setelah mencoba merokok maka akan sulit untuk berhenti. Seperti dilansir The Salt Lake Tribune, hanya sekitar 6 persen perokok yang dapat berhenti merokok.

Beberapa pengobatan, bimbingan konseling, atau program intensif mungkin dapat membantu menghentikan kecanduan merokok. Namun, tak jarang berbagai usaha hanya berakhir sia-sia. Kebanyakan perokok baru dapat berhenti merokok setelah menderita kanker paru-paru yang membuat mereka semakin sulit bernapas.

Lantas, apa yang harus dilakukan? Seorang pasien dr. Denitza P. Baglev menuturkan, "Suatu ketika anak perempuan saya melihat saya merokok dan ia berkata, 'Ayah, saat besar nanti aku ingin (merokok) sepertimu." Dan saat itulah ia mulai berhenti merokok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tanpa rokok, kita tidak hanya sekadar memberikan asupan oksigen yang cukup bagi paru-paru, tetapi juga menyiapkan generasi penerus bebas rokok.

THE SALT LAKE TRIBUN| ANINGTIAS

Berita Lain:
Bagaimana Masa Menstruasi Anjing Betina

Anjing pun Butuh Dikawinkan 
Seberapa Parahkah Tingkat Asma Anda? 

Anjingpun Butuh DiKawinkan  


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.