TEMPO.CO, Los Angeles - Kematian Raja Pop Michael Jackson kembali dibuka oleh pernyataan Adrian McManus, seorang pembantu yang bekerja di kediaman Jackson. Menurut dia, Jackson pernah mengalami overdosis, bahkan dalam kondisi nyaris tewas pada 1993.
"Saya mengetuk pintunya, tetapi tidak mendapat jawaban, jadi saya tetap masuk untuk bersih-bersih," kata McManus. Saat itu McManus melihat majikannya sedang berbaring di tempat tidur, tak bergerak, dan terlihat sangat pucat. "Aku memanggilnya beberapa kali, tapi dia tidak menjawab. Saya mendekati matanya yang terbuka, dan ia tampak tidak bisa bernapas," tutur McManus.
Lalu ia memanggil nama Jackson berulang-ulang. Tiba-tiba, musikus yang meninggalkan tiga anak itu bangun secara tiba-tiba. "Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, tapi malah menangis. Ini mengejutkan orang-orang yang tidak menyadari bahwa ia pernah memiliki masalah seperti itu. Sebab, ini berita umum sekitar tahun 1990-an," katanya seperti dikutip Mirror.
McManus mengungkapkan, peristiwa serupa terjadi hanya beberapa minggu kemudian, ketika seorang penjaga keamanan menemukan Jackson jatuh di dekat kolam renangnya. "Penjaga pikir dia sudah meninggal. Dia mencoba membangunkan dengan menggoyangkan tubuhnya dan memanggil namanya." kata McManus.
Pernyataan McManus itu muncul hanya sehari sebelum ibu Jackson, Katherine Jackson, 82 tahun, akan menghadapi pihak eksekutif perusahaan konser AEG di pengadilan Los Angeles, Senin, 29 April 2013.
Dia mengklaim bos perusahaan yang berada di balik tur This Is It harus bertanggung jawab karena mempekerjakan Murray untuk merawat putranya. Jackson meninggal dunia pada 25 Juni 2009 akibat overdosis obat bius propofol. Ia meninggal saat masih berusia 50 tahun dan sedang mempersiapkan konser dunianya di London. Conrad Murray, dokternya, saat ini sedang menjalani hukuman penjara selama 4 tahun atas tuduhan pembunuhan yang tidak disengaja.
MIRROR | NYDAILYNEWS| AISHA
Berita Lain:
Pria Tampan yang Diusir dari Arab Panen Fans di FB
Inilah Dinasti Politik Partai Demokrat
Kejagung Buru Buronan Susno Duadji