Penghargaan Akademi Film Indonesia merupakan ajang apresiasi bagi sineas film Indonesia yang tahun ini digelar untuk pertama kalinya oleh Yayasan Konfiden dan tim filmindonesia.or.id . Akademi Film Indonesia beranggotakan para pekerja film seperti produser, sutradara, penulis skenario, aktor, aktris, serta kritikus film yang dipilih berdasarkan rapat redaksi filmindonesia.or.id.
Tahun ini ada 20 anggota yang terpilih, di antaranya JB Kristanto, Totot Indrarto, Hikmat Darmawan, Paul Agusta, Didi Petet, Ifa Isfansyah, Riri Riza, Mira Lesmana, Zeke Khaseli dan Ladya Cheryl.
Para anggota Akademi Film Indonesia inilah yang kemudian memberikan penilaian terhadap film-film Indonesia yang dianggap layak mendapat penghargaan. Salah satu anggota Akademi, JB Kristanto menjelaskan film-film yang dinilai adalah semua film cerita panjang yang ditayangkan untuk umum dengan memungut uang tanda masuk selama satu tahun, mulai 1 Januari sampai 31 Desember, baik di bioskop maupun tempat pemutaran lain. "Untuk 2012 ada 86 film yang beredar," katanya.
Dari jumlah film yang beredar tersebut, dipilih sepuluh film yang berhasil masuk sebagai unggulan. "Film-film yang mendapat tujuh bintang (dari sepuluh) pada resensi di situs filmindonesia.or.id otomatis menjadi film unggulan," jelas Kristanto. Setelah itu setiap anggota Akademi berhak mengusulkan film lain yang dinilai layak menjadi film unggulan. "Tapi para juri tidak boleh mengusulkan film yang proses produksinya melibatkan diri mereka," katanya.
Sepuluh film yang berhasil menjadi unggulan adalah Atambua 39 derajat celsius, Cinta Tapi Beda, Habibie &Ainun, Jakarta Hati, Postcards from the Zoo, Lovely Man, Mata Tertutup, Rayya, Soegija, dan The Raid. Lewat proses pemungutan suara, anggota Akademi lalu memilih pemenang untuk kategori skenario terbaik, sutradara terbaik, film terbaik, dan film terlaris. "Untuk tahap awal memang cuma memilih kategori-kategori yang umum dulu, yang semua anggota bisa mengapresiasi," kata Totot Indrarto.
Lewat proses voting itu juga film besutan sutradara Edwin, Postcards from the Zoo berhasil memboyong piala penghargaan sebagai film terbaik. "Penilaian yang kami berikan memang bersifat kuantitatif," kata Riri Riza. Itulah alasan mengapa Lovely Man yang dinilai terbaik dari sisi penyutradaraan dan skenario gagal menjadi film terbaik.
Untuk kategori film terlaris, Akademi Film Indonesia memberikan piala Jati Emas kepada film Habibie & Ainun yang sukses meraih 4,3 juta penonton.
NUNUY NURHAYATI