TEMPO.CO, Jakarta -- Farhat Abbas memenuhi panggilan Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk diperiksa pada Kamis, 4 April 2013. Pemeriksaan itu terkait dengan cuitan Farhat di akun Twitter miliknya tentang Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang diduga bernada rasisme.
Dia mengaku kebingungan ketika dilaporkan Anton Medan, mantan narapidana yang juga tokoh Tionghoa. Sebab, dia berpikir masalah selesai setelah dia meminta maaf secara langsung kepada Wakil Gubernur Basuki. (Lihat: Serangan Farhat ke Ahok Nuansa SARA dan Cuit SARA, Farhat Berkicau Minta Maaf kepada Ahok)
"Ini kan hanya Anton Medan," kata Farhat sebelum diperiksa di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 4 April 2013.
Dia mengatakan, cuitan "Cina" yang ditulisnya di Twitter tidak untuk menghina siapa pun. Dia pun berdalih, penggunaan kata "Cina" di Indonesia ini hanya kurang tersosialisasi.
Jika memang terbukti melakukan tindakan mengarah rasisme, dia pun akan menyerahkannya kepada proses hukum. Namun dia meminta itu harus dibuktikan terlebih dulu.
Jika ternyata menjadi tersangka karena kasus pencemaran nama baik itu, dia pun belum ingin berkomentar banyak. "Tapi, menurut saya, njelimet banget hukum itu kalau orang udah minta maaf tiba-tiba dipaksakan juga," katanya.
Namun, jika ternyata tidak terbukti melakukan tindakan rasisme, Farhat pun bisa jadi akan melaporkan Anton Medan kembali. "Itu risiko. Menurut saya, sudahlah. Saya sudah minta maaf juga, kok. Ini juga tidak menyebabkan kehormatan seseorang runtuh atau pekerjaan Ahok pun tidak terganggu karena itu," ujarnya.
SUTJI DECILYA
Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas
Baca juga:
Pembocor Sprindik Anas Sekretaris Ketua KPK
Wawancara Abraham Samad, Janji Lebih Galak
Anis Matta: Cita-cita PKS Sama dengan Walisongo