TEMPO.CO, Jakarta - Presenter Nadya Mulya jadi terlibat di enam kelompok arisan yang berbeda gara-gara menyelesaikan buku Kocok! Buku itu sendiri menceritakan kisah keseharian perempuan sosialita di Ibu Kota.
Salah satu kelompok arisan yang sangat disukai wanita 33 tahun ini adalah kelompok arisan Geng Bugils. Geng ini sudah terbentuk sekitar delapan tahun lalu. Jangan pikir para wanita sosialita ini bugil alias telanjang. "Bugils itu artinya, ibu-ibu gilings," kata Nadya di Plaza Indonesia, pada Rabu, 20 Maret 2013. Gilings adalah bahasa mereka untuk mengatakan "gila".
Para ibu-ibu ini pun, ia menambahkan, berdandan sangat santai saat mendatangi acara arisan yang dikocok sebulan atau dua bulan sekali itu. Berbeda ketika bertemu di acara yang penuh media massa di mana mereka biasa mengenakan riasan tebal dan gaun-gaun glamor, saat arisan geng ini, mereka tampil biasa-biasa.
"Pokoknya enggak ada lagi tuh bulu mata palsu. Bahkan dulu pernah ada yang hanya pakai celana pendek dan sandal jepit," kata ibu dua anak ini membuka rahasia gengnya.
Kegilaan para anggota perkumpulan arisan yang berprofesi sebagai presenter dan artis ini, menurut Nadya, dilihat dari kecanduan mereka membicarakan segala tema hingga terkadang lupa waktu.
"Karena kita suka ngakak dan ngobrol lama, makanya kita selalu cari restoran sebagai tempat arisan yang sepi," katanya.
Saking senangnya saling berbagi cerita, terkadang para suami pun terkena efeknya. Saat itu, Nadya dan Geng Bugils-nya sedang berkumpul arisan di daerah Kemang Village. Saking asyiknya mengobrol, kelompok arisan yang menarik iuran Rp 1 juta tiap bulan ini menyuruh para suami yang telah menjemputnya untuk pulang.
"Jadi sampai dua kali suami-suami itu datang, kita masih asyik ngobrol," kata Nadya tertawa.
MITRA TARIGAN
Berita Lain: