TEMPO.CO, Ubud - Tiupan saxophone Joe Rosenberg memandu penampilan The Trio Jeko Fauzy di "Rumah Topeng dan Wayang", di Kubu Bingin, Banjar Tengkulak Tengah, Ubud, Bali, Kamis malam, 28 Maret 2013.
Dalam temaram sinar rembulan, mereka memainkan tembang lawas All of You dari Cole Porter sebagai pembuka. Awalnya seperti ingin memainkan genre jazz mainstream yang sudah umum dikenal. Tapi petikan gitar Jeko Fauzy, bass oleh Indra Gupta, serta gebukan drum oleh Iman Najib, membawa imajinasi banyak penonton malam itu ke cakrawala musik yang jauh lebih luas.
Suguhan itulah yang mereka sebut sebagai jazz modern. “Andalannya, improvisasi dan kepekaan untuk memadukan bahasa musik kita,” kata Jeko.
Meski musik yang dimainkan berasal dari tahun 50-an, mereka berusaha untuk menampilkannya menjadi musik mereka sendiri. ”Semacam usaha membuat musik di atas musik,” ujarnya.
Trio Jeko Fauzy dibentuk saat ketiga personelnya masih kuliah di Yogyakarta. Di sana mereka belajar keras untuk memainkan jazz dalam versi standar melalui internet. Sebab, belum ada institusi atau tokoh yang mampu mengajarkannya.
Setelah menelorkan sejumlah album, mereka bertemu Joe Rosenberg pada ajang Bali Jazz Festival lima tahun yang lalu. Mereka pun terpesona pada Joe yang menampilkan jazz standar dengan cara yang berbeda.
Dari berbagai informasi, Trio Jeko Fauzy mengetahui bahwa Joe sering tinggal di Ubud untuk menciptakan karya-karyanya. ”Akhirnya saya memutuskan untuk pindah ke Bali,” ucap Jeko. Sejak tiga tahun lalu, mereka pun sering bertemu Joe, dan diberi kesempatan untuk memanfaatkan laboratorium musik milik musisi jazz dunia itu.
Trio Jeko Fauzy dan Joe bahkan sering tampil bersama di berbagai acara. ”Bagi kami, Joe adalah teman, bapak dan juga guru,” tutur Jeko pula.
Kini kesempatan untuk tampil lebih istimewa muncul atas inisiatif Franky Raden, yang secara reguler menyelenggarakan pagelaran musik bagi para musisi bertajuk Ubud Concert Series di "Rumah Topeng dan Wayang".
Bagi Joe, penampilannya bersama Trio Jeko Fauzy malam itu cukup istimewa. ”Mereka adalah trio terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini,” katanya. Joe tertarik untuk bekerjasama dengan trio ini karena kesungguhannya mencari nuansa baru dalam bermain jazz. ”Bakat-bakat seperti ini harus ditumbuhkan.”
Joe dikenal sebagai salah seorang soprano saxophonists paling ekspresi, selain mahir memainkan klarinet. Joe juga seorang komposer. Saat ini Joe memimpin kwintet Joe Rosenberg Ensemble. Personelnya terdiri dari Didier Petit pada cello, Bruno Angelini pada piano, Arnault Cuisinier pada bass, dan Edward Perraud pada drum.
Menurut Franky Raden, upayanya untuk menghadirkan musisi dunia di Ubud, untuk mengukuhkan Bali, khususnya Ubud, sebagai tempat pertemuan bagi musisi dunia. Sebenarnya, sudah banyak musisi dunia yang berkarya dan mencari inspirasi di Bali. Namun, keberadaan mereka masih kurang terekspose sehingga jarang berinteraksi dengan musisi dan seniman Bali. ”Di sini kita dapat saling belajar dan menambah wawasan,” ujarnya.
ROFIQI HASAN