TEMPO.CO, Jakarta -Berbicara soal kebangsaan dengan Yenny Wahid pasti menjadi ajang diskusi menarik. Ditemui di Royal Sulam, kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa 19 Maret 2013, putri Gus Dur ini tampak antusias. Apalagi hari itu dia mengenakan kebaya rancangan Amy Atmanto.
Wanita kelahiran Jombang, Jawa Timur, 29 Oktober 1974 ini tampak antusias, “Kebaya adalah jati diri bangsa. Kita mesti memberikan penghargaan terhadap busana nasional ini,” ujarnya serius.
Yenny berbalut kebaya velvet atau beludru hijau dengan detail swarovski dan mote yang dipasangkan para ibu binaan rumah kreatif Amy. Penampilannya tampak anggun dengan padanan kain batik Pekalongan warna hijau dan kerudung berbahan brokat warna abu-abu dan putih. Dia mengaku memang punya komitmen untuk memopulerkan penggunaan kebaya sebagai salah jati diri atau satu identitas bangsa.
Istri Dhorir Farisi yang juga Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) mengajak wanita Indonesia untuk tampil dengan kebaya.
“Rasanya kebaya sangat modern dan bisa tampil gaya bukan sesuatu yang membuat seseorang terlihat aneh atau kurang pas. Dengan berkebaya menguatkan jati diri atau indetitas bangsa Indonesia.”
Lebih jauh, ibu dua anak ini bahagia bertemu dengan kawan masa kecilnya, Puan Maharani. “Tidak ada pembicaraan politik, jangan dikaitkan. Ini murni soal perempuan berkebaya dan menyambut Hari kartini,” imbuhnya sambil terbahak.
HADRIANI P
Berita Terpopuler:
Inilah Pertemuan yang Menjerat Politikus Golkar
Rahmad Darmawan Umumkan 28 Pemain Timnas
Berkas `Kebun Binatang` Djoko Susilo Hilang
`Kebun Binatang` Djoko Susilo Diserbu Warga Lokal
KUHP Baru, Lajang Berzina Kena 5 Tahun Penjara