TEMPO.CO, Jakarta - Media pemerintah Iran tidak setuju dengan diberikannya Piala Oscar atas film Argo karya sutradara Ben Affleck. Menurut situs berita Mehr, film Lincoln lebih layak meraih Oscar sebagai film terbaik. Apalagi banyak kritikus yang menjagokan film beraktor utama Daniel Day-Lewis itu.
"Acara Academy Award yang menganugerahkan film terbaik Oscar pada Argo telah mengungkapkan, orang-orang Hollywood mengorbankan kualitas dan artistik film kepada slogan dan distorsi politik," tulis Mehr, seperti yang dikutip Times of India.
Baca Juga:
Tak hanya itu. Media Iran juga menuding Argo sebagai film anti-Iran. Bahkan, menurut mereka, acara Academy Award ke-85 menunjukan politisasi Hollywood secara terang-terangan, atau telanjang.
Argo mengambil latar peristiwa yang terjadi di Iran pada akhir 1970-an pascarevolusi Islam Iran. Fokus cerita adalah upaya pemulangan enam orang diplomat Amerika yang bersembunyi di rumah Duta Besar Kanada. Upaya itu dilakukan agen CIA Tony Mendez, diperankan Ben Affleck, yang masuk Iran dengan berpura-pura membuat proyek film berjudul Argo.
Mehr bahkan beranggapan Hollywood telah menjadi instrumen para politikus Amerika untuk tujuan politik mereka. "Film ini bukan berdasarkan realitas," tulis Mehr. "Tapi berat sebelah dan terdistorsi untuk ditayangkan pada dunia."
Argo mengalahkan delapan film lainnya yang jadi nomine film terbai, seperti Amour, Beasts of the Southern Wild, Django Unchained, Les Miserables, Life of Pi, Lincoln, Silver Linings Playbook, serta Zero Dark Thirty.
TIMES OF INDIA | AMIRULLAH
Berita lain:
Ang Lee Kalahkan Steven Spielberg di Oscar
Daniel Day Lewis Mendapatkan Oscar Ketiganya
Lagi, Jennifer Lawrence Aktris Terbaik
Adele Berhasil Membawa Oscar