TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi sekaligus dokter bedah plastik Tompi, mengaku lebih suka menangani pasien kalangan biasa daripada artis. "Lebih enak mengurus yang bukan artis. Artis itu kebanyakan minta diskon," katanya kepada Tempo pada Sabtu, 9 Februari 2013.
Tompi mengaku sering sekali mendengar cerita dari klinik tertentu yang didatangi artis atau bahkan pejabat untuk meminta operasi bedah plastik. Klien "istimewa" ini akan memberikan imbalan liputan media, lalu ujung-ujungnya minta diskon atau gratis.
"Kadang ada yang datang, terus mereka bilang, 'Ayo kerjain saya, nanti saya panggil media deh ke sini'. Ujungnya ada program diskon atau enggak bayar. Tapi kayak gitu di klinik saya enggak berlaku," kata pelantun lagu Salahkah.
Menurut Tompi, masih ada beberapa artis atau pejabat yang masih sangat senang bisa masuk televisi setelah diliput media kegiatannya. Namun, bagi Tompi, itu biasa saja. "Karena saya udah biasa masuk TV, jadi enggak ada kebanggaan," katanya santai.
Tompi merasa tidak harus melayani dengan istimewa jika klien pejabat dan artis yang datang ke kliniknya. Ayah tiga anak ini tidak mau mengikuti gaya dokter lain yang berbelanja dulu agar bisa tampil mewah.
"Namanya sosial kehidupan. Yang untuk kita bukan barang mewah, justru untuk orang lain bisa jadi barang mewah," katanya.
Pemilik nama lengkap Teuku Adifitrian ini pun selalu berpegang pada budaya yang ia terapkan di kliniknya itu. Dia tidak ingin ada perbedaan klien dari strata sosial manapun. "Ketika ada pasien yang turun dari mobilnya dan masuk pintu klinik, kita enggak peduli dia siapa. Mau dia Angkatan Darat, artis, atau pejabat, dan lain-lain. Semua itu namanya pasien," katanya tegas.
MITRA TARIGAN
Berita Lain:
Nikita Mirzani Sewa Orang untuk Demo?
Lampard Tulis Serial Buku Anak-anak
Sidang Nikita Mirzani Diwarnai Demo
Kisah Tompi dan Artis Berhidung Bolong