TEMPO.CO , Jakarta:Penyanyi dangdut Rhoma Irama berharap kerja sama Kementerian Komunikasi dan Infromatika dan Kepolisian RI memerangi hacker dunia. "Bila ada orang tidak suka sama saya, itu wajar-wajar saja,” kata Rhoma dalam siaran pers yang diterima Tempo kemarin. “Tapi jangan sampai berbuat kriminal.”
Rhoma menyesalkan peretasan terhadap radio milik penggemarnya, www.suarasoneta.com oleh peretas yang menggunakan identitas Eagle Eye. Menurut Rhoma, peretasan tidak terpuji dan merusak kebebasan berkreasi.
Penyayi yang pernah dijuluki Raja Dangdut ini mengatakan suarasoneta.com murni kreasi penggemar orkes Soneta. Pendegar radio tersebut tersebar di dalam negeri hingga mancanegara seperti tenaga kerja Indonesia di Hongkong, Malaysia, Singapura, Taiwan, Korea, Arab Saudi. "Bahkan ada yang dari Amerika dan Jerman," ujar Rhoma.
Sejak Jumat lalu, Suarasoneta diretas. Suarasoneta mengudara sejak setahun lalu. Studionya berada di Banyuwangi dan dikelola oleh Ketua Soneta Fans Club Indonesia, Handri Irawan. Menurut Handri, serangan peretas ke radionya ini merupakan keli kedua.
Serangan pertama pada Desember 2012. Saat itu laman suarasoneta.com dipasangi foto Rhoma sedang berceramah lalu disilang merah. Peretas menulis pesan: Mau nyapres? Mati aji loe, Rhoma.
KUKUH S. WIBOWO
Baca juga
Dicekal Bersama Luthfi Hasan, Elda Devianne Lenyap
Hartati: Saya Tidak Menyuap, Uang Saya Diambil
Seperti PKS, Demokrat Juga Mengaku Kena Musibah