TEMPO.CO, Yogyakarta--Kelompok musik /Rif mengaku punya strategi tersendiri untuk mengatasi maraknya fenomena pembajakan yang tak kunjung teratasi di tanah air. "Selain tetap kampanye, kami ubah cara penjualan album dengan menerapkan layanan pre-order," kata vokalis /Rif Restu Triandi yang akarab disapa Andi Rif di Yogyakarta Sabtu 26 Januari 2013.
Pria yang gemar memakai topi koboi dan celana ketat itu mengatakan layanan pre-order ini adalah sebuah cara pemasaran yang sudah dilakukan saat band masih dalam proses pengerjaan album di studio.
"Jadi sejak album masih diselesaikan rekamananya di studio, kami sudah tawarkan ke fans, siapa yang mau pesan," kata dia. Hal ini dirasa lumayan efektif karena permintaan para Rakjat /Rif (sebutan penggemar /Rif) selala tinggi. Sebuah album bisa terjual 2000 keping dalam satu bulan.
"Jika sudah beberap waktu dilakukan dengan pre-order, baru mulai dipasang di toko musik atau tempat jaringan yang ada," ujarnya.
Musisi yang telah mengeluarkan delapan album itu menuturkan, selain strategi sendiri itu, cara-cara persuasif pun tetap dilakukan. Yakni dengan meneriakkan anti pembajakan di setiap kesempatan manggung.
Band yang beranggotakan Andy (vokal), Jikun (gitar), Maggi (drum), dan Ovy (gitar) itu bahkan pernah bawa 100 kaset dan CD bajakan ke atas panggung dalam suatu kesempatan pentas, untuk diinjak-injak di depan penontonnya. "Menghargai karya orang lain itu mungkin sangat sulit, tapi harus terus dikampanyekan," kata dia. Simak berita selebritas lainnya.
PRIBADI WICAKSONO