TEMPO.CO, Jakarta - Berbeda dengan Mien Uno yang tampak terpukul dengan meninggalnya perancang senior Ramli, artis Rima Melati lebih tabah. Berada di antara para model senior dan yunior yang hadir di rumah duka di Jalan Semarang, Menteng, Jakarta Pusat, Rima menuturkan kenangannya tentang Ramli. “Dia adalah sang pewejang kain Indonesia. Di bidang mode, selain karya, dia juga sang pewejang kain Indonesia,” kata Rima yang mengenakan terusan panjang bermotif abstrak warna coklat hitam, kerudung krem, dan kaca mata hitam.
Rima tampak di antara tamu seperti Ratih Sanggawati, Eny Soekamto, Citra, Henidar Amroe, Chossy Latu, Sugi, Yohannes, Itang Yunasz, Dina Midiani, dan Widyawati. “Ramli adalah inspirasi dan wejangan dunia mode Indonesia. Dia selalu punya kejutan dengan kain-kain lokal yang tidak pernah berhenti untuk eksplorasi,” ujar artis senior dan sahabat Ramli.
Rima menceritakan perkenalan dengan Ramli terjadi tahun 1975 bersama sang ibu, Non Kawilarang, seorang perancang dan perintis dunia mode Indonesia. Saat itu selain pintar merancang, Ramli memang sangat ingin menjadi model pada peragaan Ibu Non.
“Ibu saya bilang, Ramli kamu sebetulnya punya bakat di dunia merancang, kan? Kamu bisanya apa? Ramli spontan menjawab bordir. Dan Ibu saya meminta Ramli fokus sebagai perancang, bukan peragawan. Karena kalau melihat postur Ramli pendek tidak mungkin menjadi model. Nah, justru akhirnya Ramli jadi maestro bordir dan pewejang kain,” kata Rima panjang lebar.
Istri aktor Frans Tumbuan itu mengatakan sebagai sesama penderita kanker, dia sering berbagi informasi dan cerita. Tiga tahun lalu ketika Ramli divonis penderita kanker usur stadium IV, Rima yang sudah berpengalaman dengan kanker payudara berbagi cerita dan pengalaman.
“Saya sering galak ke Ramli kalo soal makanan karena saya tahu Ramli orangnya bandel. Dalam acara sosial saya dan Ramli sering diundang sebagai motivator kanker. Dan kami selalu berbagi cerita satu sama lain saling menguatkan. Saya bilang tuh Ram, saya saja bisa sembuh kamu pun juga,” ujarnya dengan suara sedih.
Sepekan lalu Rima menjenguk Ramli. Ia berulang kali bilang ke sahabatnya itu. “Kamu yang tenang saja dan seharusnya bahagia Kiki (anak angkat Ramli yang menjadi dokter) sebentar lagi akan menikah dan punya anak. Kan, kamu yang sering bilang ingin punya anak dan cucu supaya ada yang menemani.”
HADRIANI P