TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog anak Seto Mulyadi mengaku merahasiakan proyek teranyarnya, yaitu pembuatan novel teranyarnya, kepada anak-anak dan istrinya. Ia ingin membuatnya sebagai kejutan saat diterbitkan nanti. "Biar nanti jadi surprise saja," kata Kak Seto, Senin, 21 Januari 2013 di Pendopo Kemang, Jakarta.
Menurutnya, novel pertamanya itu akan menjadi hadiah ulang tahun pernikahan peraknya, sekaligus sebagai hadiah mantu pertamanya. Ulang tahun pernikahan Kak Seto dengan sang istri berlangsung pada 10 Januari. Sedangkan acara lamaran anak pertamanya akan berlangsung pada bulan April nanti. Novelnya sendiri akan terbit pada akhir bulan ini. "Telat sih untuk ulang tahun pernikahan, tapi tidak apa," kata aktivis yang sering memperjuangkan kesejahteraan anak-anak ini.
Menurut Kak Seto, selama proses pembuatan novel, ia tidak pernah memberitahukan apa pun kepada sang istri. "Saya dan istri punya ruang kerja masing-masing. Memang biasanya saya nulis artikel, jadi dia enggak curiga," katanya membocorkan rahasia.
Kak Seto mengaku mulai menulis novel yang berkisah tentang pemuda sekitar umur 25 tahun setelah menonton film Habibie & Ainun. Namun ia mengaku memiliki cerita yang sangat berbeda dengan novel karangan BJ Habibie itu. "Kalau Habibie & Ainun kan kisah cintanya benar-benar fakta, kalau saya kisah cintanya imajinasi. Tapi kebanyakan cerita ini tentang hidup saya," ia menambahkan.
Kak Seto ingin berbagi cerita mengenai pengalamannya ketika frustrasi karena gagal masuk fakultas kedokteran. Saat hijrah ke Jakarta, Kak Seto menjalani hidup serba kekurangan dan mulai menjadi aktivis untuk perlindungan anak.
Dalam buku berjudul Kakak Batik itu, Kak Seto juga menceritakan kecintaannya terhadap anak-anak serta beberapa pengalaman ketika memperjuangkan kasus anak-anak. "Di tengah berbagai cerita anak-anak, ada romantismenya," kata pria berbaju batik itu.
"Generasi muda agar mau terjun dan mengangani masalah anak dan mau terjun ke masalah anak" Kak Seto berharap.
MITRA TARIGAN