TEMPO.CO , Yogyakarta - Menjadi band papan atas Tanah Air tak lantas membuat Band Slank tinggi hati. Termasuk dalam urusan megelola fans yang kini diperkirakan jumlahnya mencapai jutaan orang di berbagai daerah.
Vokalis Slank, Kaka, mengatakan Slank sangat disiplin terutama dalam urusan mengeloa para Slanker dan Slanky, sebutan penggemar Slank. "Mengelola fans adalah masalah niat, mau nggak mau, band mesti meluangkan waktu untuk mereka," kata pria bernama asli Akhadi Wira Satriaji itu kepada Tempo di Yogyakarta Sabtu malam 22 Desember 2012.
Lelaki berusia 38 tahun itu menyebut, saat fans sudah menjadi besar dan mulai muncul sikap fanatik, tanpa pengelolaan yang jelas akan merugikan band itu sendiri. Para fans hanya akan menjadi gerombolan massa yang gampag sekali terpicu tindakan liar misalnya rusuh saat dilakukan konser.
"Perlu maintenance tersendiri bagi fans club, tak sekadar diresmikan lantas ditinggal tanpa komunikasi intensif," ujarnya.
Slank cukup kenyang dengan pengalaman berulangkali harus dicekal menggelar konser di sejumlah kota karena pendukungnya dicap berpotensi melakukan anarkis oleh pihak kepolisan.
Baca Juga:
Dalam mengelola dan merawat para fansnya, Slank terkadang jemput bola untuk menciptakan hubungan positif. Band yang telah berkarir selama 29 tahun itu seringkali 'menantang' para penggemarnya melakukan kreativitas untuk mengembangkan komunitasnya.
"Setiap tiga bulanan, kami selalu pantau, Lu sudah bikin apa, gimana, mana laporannya coba liat? Jadi tidak sekadar isi waktu, tumpengan lalu bubar," kata pelantun lagu Orkes Sakit Hati itu.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terpopuler lainnya:
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas Ikut Misa Natal
Samsung Galaxy Grand, Layar Jumbo Resolusi Mini
|Polah Dahlan Iskan di Jam Makan Siang