TEMPO.CO, Jakarta - Usia penyanyi kawakan asal Inggris, Sting, tidak lagi muda. Bahkan telah melewati setengah abad. Tepatnya 61 tahun. Meski sudah pantas dipanggil opa atau kakek, penampilan ayah enam anak ini tetap prima.
Di atas panggung Mata Elang International Stadium, Ancol, pada Sabtu, 15 Desember 2012, Sting muncul dalam balutan kaus lengan panjang serta celana semata kaki. Baik kaus dan celananya itu terlihat ketat di tubuh Sting. Bahkan bahan kaus yang tipis, samar-samar menunjukkan lekuk badan Sting. Seksi .
Warna pakaian Sting yang serba hitam itu senada dengan latar panggung serta kostum kelima pengiringnya: Dominic Miller pada gitar; David Sancious di keyboard; Vinnie Colaiuta sebagai penggebuk drum; pemain biola, Peter Tickell; dan penyanyi latar Jo Lawry.
Penampilan Sting itu tidak berubah selama 2 jam 10 menit konser Back to Bass. Hanya bas betotannya saja yang berubah. Dari bas yang sangat lawas dan lusuh, ke bas yang lebih bagus. Tanpa kelupasan cat, hanya baretan di pinggir bas. Alat musik itu berganti di lagu Englishman In New York, dan kembali ditukar pada lagu Seven Days.
Jakarta merupakan lokasi konser terakhir Sting selama tur di Asia. Sebelumnya, ia sempat menaiki panggung Taipei, Hong Kong, Seoul, Manila, Bangkok, dan Singapura. Di MEIS, Sting menghibur penggemarnya dengan 21 lagu. Dimulai bersama lagu If I Ever Lose My Faith In You, ia mengakhiri konser di lagu Fragile.
Meski sudah puluhan lagu diberikan, penonton tidak juga puas. Mereka meminta Sting terus bermain. Alasannya, masih ada beberapa lagu yang belum dibawakan. Seperti Dance Alone.
CORNILA DESYANA