TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya berkibar di negerinya sendiri, warga India yang sudah hijrah ke Amerika Serikat pun ternyata juga bisa tetap berhasil menanamkan bendera ala Bollywood di negeri orang. Salah satunya adalah Mira Nair, 55 tahun. Produser, sutradara, dan penulis naskah film yang lahir di Rourkela, Orissa, India, pada 15 Oktober 1957.
Mira Nair menghabiskan masa kecil hingga kuliah di Miranda House, Delhi University. Ia mempelajari sosiologi. Pada usia 19 tahun, 1976, ia meninggalkan India karena mendapat beasiswa di Harvard University, tetap di bidang sosiologi.
Selama kuliah di Harvard inilah, Nair nyambi bikin-bikin film. Awalnya, berupa film-film dokumenter. Film pertamanya adalah film dokumenter India Cabaret, yang bercerita tentang penari telanjang di sebuah klub malam di Bombay, memenangkan penghargaan Blue Ribbon di American Film Festival pada 1986.
Setelah itu, karier Nair melaju pesat lewat film-film layar lebar. Ia memulai debut film layar lebarnya di Salaam Bombay (1988), yang masuk nominasi Academy Award untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik.
Meski tak berhasil membawa Oscar, film ini mendapat banyak penghargaan lainnya. Bahkan film ini termasuk menjadi standar bagi mahasiswa yang mengambil bidang studi film.
Meskipun kini Nair tinggal di New York dan banyak bersentuhan dengan insan-insan film Hollywood, dalam perjalanan kariernya, Nair tetap mengambil India sebagai latar belakang cerita di sebagian besar film-filmnya atau berkisah tentang warga India yang tinggal di luar India, seperti Amerika Serikat.
Ada film Salaam Bombay yang bercerita tentang kehidupan anak-anak jalanan di Mumbai. Film drama romantis Mississippi Masala (1991) bertutur tentang pasangan Uganda-India yang tinggal dan bekerja di Mississippi.
Kama Sutra: A Tale of Love (1996), film produksi India, mengambil latar belakang India pada abad ke-16. Film ini bertutur tentang persahabatan dua orang gadis yang berbeda kelas dan percintaan mereka dengan seorang pria.
Film Nair lainnya dengan latar belakang budaya India adalah ketika ia mengambil adat pernikahan Punjabi di Punjabi, India, dalam Monsoon Wedding (2001).
Namun, Nair tak hanya piawai bertutur tentang budaya India dalam film-filmnya. Ia sanggup melepaskan 'baju' Bollywood-nya dan benar-benar berkiblat ke Hollywood atau berkiblat ke film-film buatan Inggris.
Paling tidak, itu tergambar di Vanity Fair (2004) yang mengambil latar belakang London pada 1800-an. Amelia (2009) yang bercerita tentang pilot wanita Amerika Serikat, Amelia Earhart, yang hilang ketika sedang dalam perjalanan mengelilingi dunia.
IMDB | WIKIPEDIA | GRACE S GANDHI
Berita Terkait:
Dubes India: Film India Berusia 100 Tahun
India Produksi 1.000 Film Tiap Tahun
Resep Cantik ala Bintang Bollywood
Mengenal India Lewat Slumdog Millionaire
Shah Rukh Khan Tak akan Lupa Hal Memalukan Ini
Lelah, Shah Rukh Khan Ketiduran Sebelum Konpres
Ke Indonesia, Shah Rukh Khan Tanpa Kajol
Shah Rukh Khan Bawa Pasukan 100 Orang
Tiket Shah Rukh Khan Paling Mahal Rp 12 Juta
3 Artis Cantik Bollywood Ini Temani Shah Rukh Khan
Ke Indonesia, Shah Rukh Khan Sewa Pesawat Pribadi
Bagaimana Bollywood Mempengaruhi Dunia
Bollywood Merambah Dunia
Film Pertama India Film Bisu
Cinema India dari Masa ke Masa