TEMPO.CO , Malang:Menari di atas panggung sudah biasa. Puluhan penari Malang tampil berbeda menghibur warga Malang berkeliling Kota sejauh 15 kilometer. Mereka menumpang tiga truk. Sepanjang jalan utama Kota Malang, mereka menampilkan gerak tari tradisi di atas bak truk. "Awalnya dirancang di atas truk trailer, tapi susah mencarinya," kata seniman tari Malang Dance, Winarto Ekram.
Mereka lincah berlenggak-lenggok di atas truk. Para penari menampilkan tarian secara medley dari tujuh tari tradisi mulai tari Pendet Bali, Beskalan asli Malang, Madura, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Timur. Musik tradisional mengiringi dari sebuah sound system di atas truk yang berjalan mengikuti penari.
Baca Juga:
Koreografer gerak tari berjudul ‘Galang Citra Gemilang’ ini diciptakan Winarto. Ia mengajak anak-anak dan pemuda mencintai seni tari tradisional. Selain melestarikan budaya leluhur sekaligus meningkatkan kepercayaan diri. "Seni tari terus berkembang, selalu ada hal baru. Berkembang tari kreasi baru yang sudah dimiliki publik," katanya.
Seorang penari, katanya, harus menguasai ragam tari Sumatera, Kalimantan, Bali dan Jawa. Sehingga penari tinggal menyusun menjadi rangkaian yang menarik dan menghibur. Win menyiapkan koreografi gabungan seni tari tradisi berjudul Brang-Brang Wetan. Terdiri dari seni tari etnik Jawa Timur mulai Bayuwangi, Malangan, Surabayan dan Madura. "Kami luncurkan Februari mendatang," katanya.
Seni tari merupakan proses kreatifitas yang terus berkembang. Tari tak hanya hadir di panggung pertunjukkan, tapi bisa berkembang di jalanan atau media lain. Seperti menari di atas truk, menjadi sesuatu yang berbeda untuk menarik perhatian publik.
Tarian Galang Citra Gemilang ini digunakan untuk mengawali dan mempromosikan Malang Dance Festival. Gelaran dimulai 12-16 Desember berupa workshop tari, diskusi, dan pementasan seni tradisi dari berbagai daerah di Nusantara. Acara ini dimeriahkan Kumpul Dungo, kolaborasi tari yang diikuti penonton, maestro tari dan seniman secara bersama-sama. "Berdoa lewat media gerak," katanya.
Menari di atas truk di pusat Kota ternyata tak mudah. Sejumlah penari nampak kesulitan menjaga keseimbangan, terutama saat pengemudi tiba-tiba menginjak pedal rem. Pengemudi pun harus menyesuaikan kecepatan kendaraan dengan gerak irama penari. "Selama latihan, belum diperagakan di atas truk," kata penari Rifka Ferdianti. Siswi Sekolah Menegah Kerujuan di Kota Malang ini belajar seni tari sejak usia lima tahun.
Ribuan pasang mata memperhatikan sang penari. Menyita perhatian para pengemudi yang melintas.
EKO WIDIANTO
Baca juga
EDISI KHUSUS: Bollywood Yahud
Alasan Kajol Tak Ikut Konser Shah Rukh Khan
Ke Indonesia, Shah Rukh Khan Tanpa Kajol
3 Artis Cantik Bollywood Ini Temani Shah Rukh Khan
Lelah, Shah Rukh Khan Ketiduran Sebelum Konpres
Ke Indonesia, Shah Rukh Khan Sewa Pesawat Pribadi
Tiket Shah Rukh Khan Paling Mahal Rp 12 Juta