TEMPO.CO, Jakarta - Laman Korean Update memberikan info terkini yang berhubungan dengan Korea, baik K-pop, drama, fesyen, makanan ataupun masing-masing personel K-pop idol. Head admin-nya, Edwin Joo, berusaha selalu memberikan info yang terpercaya bagi K-poppers secara akurat dan cepat. Hal ini dilakukannya sejak 1 Maret 2011.
Saking menguasai semua hal yang berbau Korea, Edwin mengklaim dirinya sebagai “sepuh” Korea di Indonesia. “Saya suka dengan Korea sejak sembilan tahun lalu, sejak drama Endless Love,” kata pria kelahiran 21 Desember 1987 ini.
Awal ketertarikannya dengan Korea muncul ketika menonton drama tersebut. “Bahasa Korea itu kedengarannya romantis, miri-mirip Jepang. Saya suka dari kebudayaannya, makanannya, orang-orangnya cantik, kaki lidi semua,” kata Edwin saat ditemui di Balai Kartini, 16 November 2012.
Memiliki laman serta Twitter yang selalu memberikan informasi ternyata tidak selalu enak. Edwin kewalahan harus menghadapi K-poppers labil dan galau. “Kalau salah sedikit penulisan nama, mereka langsung marah-marah. Kita langsung di-bully, masalah kecil dibesar-besarkan. Saya maklum itu fan baru, jadi seringnya enggak saya tanggapin. Saya sudah tahan mental,” kata Edwin.
Hal yang sama juga terjadi kepada admin Korean Wave Indonesia, Asiva dan Shellanovia. “Menghadapi K-poppers itu enggak enak. Salah sedikit saja jadi labil. Padahal cuma salah ketika nama, atau share soal K-poppers yang akan keluarin album. Kadang kesal juga, harus tahan mental,” kata mereka.
Selain labil, kata Edwin, K-poppers di Indonesia belum setia pada fan base-nya. Penggemar Suju (Elf) bisa saja berpaling ke Bigbang atau 2 PM. “Fans K-pop di sini masih ada rasa penasaran dengan K-pop idol lain. Apakah boyband lain lebih baik lagu-lagunya atau penampilannya. Mereka masih pindah-pindah, misalnya Elf (penggemar Suju) juga suka sama Big Bang,” ujar Edwin.
ALIA FATHIYAH
Berita Lain:
Semua tentang K-Pop
Mengapa Serial Drama Korea Digandrungi?
Demam Korea Bertahan Hingga 10 Tahun ke Depan
Indonesia Negara Penting Penyebaran Budaya Korea
K-Pop Sebagai Pintu Masuk Kebudayaan Asli Korea
Demam K-Pop, Bagaimana Pemerintah Korea?