TEMPO.CO, Jakarta - Menyajikan berita serta informasi bagi K-Poppers seperti yang dilakukan Korean Update dan Korean Wave Indonesia ternyata dilakukan dengan cara profesional. Seperti Edwin Joo, Head Admin Korean Update, yang melakukan recruitmen staff-nya hingga ke luar Indonesia.
Saat ini, Edwin memiliki 10 anggota staf yang tersebar di Filipina, Singapura, Malaysia, dan Amerika. “Di Indonesia ada lima, sisanya di masing-masing negara itu,” kata Edwin ditemui di Balai Kartini, 16 November 2012.
Melalui sistem online, Edwin mencari staf yang serius ingin menjadi bagian dari Korean Update. Trial selama dua minggu, Edwin memberikan pertanyaan untuk mengetahui apakah calon stafnya itu benar-benar menguasai Korea atau hanya ingin gratis mendapatkan tiket konser. Pasalnya, semua anggota staf Edwin tidak diberikan honor.
“Dari awal saya sudah tekankan ini enggak ada bayaran, ini hanya sebagai volunteer. Tapi mereka juga sudah senang banget bisa mendapatkan tiket konser gratis atau bisa datang ke jumpa pers dan langsung ketemu artisnya,” ujar Edwin.
Setiap minggu, Edwin melakukan rapat via Skype untuk mengarahkan anak buahnya yang ada di beberapa negara itu. “Itu juga sebagai alasan website kami menggunakan bahasa Inggris,” katanya.
Hal yang sama juga terjadi dengan staf admin Korean Wave Indonesia, Asiva dan Shellanovia. Mereka rela menjadi bagian itu karena menyukai K-pop. “Kami enggak dibayar. Kami melakukan ini karena memang suka K-pop. Sambilan sambil kuliah,” kata Asiva, yang kemudian diamini Shelanovia.
ALIA FATHIYAH
Berita Lain:
Semua tentang K-Pop
Mengapa Serial Drama Korea Digandrungi?
Demam Korea Bertahan Hingga 10 Tahun ke Depan
Indonesia Negara Penting Penyebaran Budaya Korea
K-Pop Sebagai Pintu Masuk Kebudayaan Asli Korea
Demam K-Pop, Bagaimana Pemerintah Korea?