TEMPO.CO, Jakarta - Setelah ketenaran serial drama televisi dan film-filmnya, Korea Selatan mulai menginvasi dunia lewat lagu-lagu. Lagu-lagu pop Korea Selatan berevolusi nyaris seabad sebelum demam K-pop.
“Trot (dari foxtrot yang meninggalkan jejak ritme sederhana) adalah bentuk tertua dari musik pop Korea,” demikian tertulis dalam buku Passport to Korean Culture yang terbit 1999. Trot merupakan campuran musik Korea dengan musik gospel yang diperkenalkan kaum Evangelist pada 1870-an.
Trot berkembang beberapa tahun sebelum dan saat penjajahan Jepang (1910-1945). Musik ini menjadi aktualisasi warga Korea Selatan yang dijajah Jepang.
Musik-musik Barat mulai masuk ke Korea setelah Perang Korea pada 1950-1953. Musik ini dibawa pasukan Amerika Serikat yang berada di Korea Selatan.
Pada 1970-an, Korea diterjang gelombang lagu-lagu folk yang dinyanyikan biduan bergitar dan mengenakan jins. Baru pada 1980 dan 1990-an, berbagai jenis musik, seperti rock, ballad, dan hip-hop digemari warga Korea.
Di dalam Passport to Korean Culture juga tertulis, “Di awal milenium, lagu-lagu pop Korea mulai digemari di Asia dan dunia.” Sejak itu, demam K-pop semakin merajalela di dunia.
Contohnya, penyanyi Korea BoA sukses merilis single pertama di Jepang pada 2001. BoA menjual lebih dari 10 juta keping album di Jepang. Lainnya, band Girls’s Generation merajai tangga lagu Thailand selama empat pekan berkat album kedua mereka, Tell Me Your Wish.
KODRAT
Berita terpopuler lainnya:
Sensasi Gangnam Mengentak Dunia
Gangnam Style Raih Posisi Teratas di Berbagai Negara
Mengapa Wabah Demam Korea Mendunia?
Demam Korea Bertahan Hingga 10 Tahun ke Depan
K-Pop Sebagai Pintu Masuk Kebudayaan Asli Korea