TEMPO.CO, Surakarta - Taman Budaya Surakarta menggelar Festival Seni Pertunjukan Tradisional Indonesia selama empat hari, 24-27 November 2012. Sejumlah seni pertunjukan dari berbagai daerah akan ditampilkan dalam acara tersebut. "Termasuk beberapa seni pertunjukan yang hampir punah," kata Ketua Seksi Pertunjukan FSPTI, Bagus Jatmiko.
Terdapat 12 pertunjukan yang akan menjadi sajian utama dalam kegiatan tersebut. Selain itu, terdapat berbagai acara pendamping, seperti pameran seni rupa, workshop seni, sarasehan, dan berbagai kegiatan lain selama empat hari. "Pada hari pertama akan ada pertunjukan Makarena, tari saman, serta lenong Betawi," kata dia.
Sedangkan pertunjukan pada hari kedua akan diisi dengan kesenian Jemblung Banyumas, tari Semangat Rindu Kalimantan Timur, serta ludruk dari Jawa Timur. Kesenian Srandul dari Prambanan, Gamelan Selonding dari Bali, serta Ketoprak Pati akan ditampilkan pada hari ketiga. Kegiatan akan ditutup dengan penampilan Wayang Beber Pacitan, tari Dua Suku Papua, serta ketoprak Yogyakarta pada hari keempat.
Menurut Jatmiko, sejumlah kesenian tersebut saat ini sudah jarang dipentaskan lantaran perubahan zaman. "Seperti kesenian Jemblung asal Banyumas, misalnya," kata dia. Kesenian tersebut pada dasarnya mirip dengan teater tradisional yang digelar dengan perlengkapan sederhana. Di Banyumas, saat ini hanya tinggal tujuh kelompok yang masih eksis mempertahankan kesenian tersebut.
AHMAD RAFIQ