TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan sketsa dan lukisan karya Tino Sidin, pelukis yang terkenal dengan kalimat, “Ya Bagus!” dipamerkan di Gedung Heritage, Bank Indonesia, pada 16-25 November 2012. Selain sketsa yang menggunakan spidol, juga dipamerkan lukisan cat air di atas kertas, dan lukisan cat minyak di atas kanvas. Semua dibuat dalam kurun 1960-1990.
Pak Tino Sidin, yang meninggal di Jakarta pada 29 Desember 1995 itu sebenarnya mewariskan 115 sketsa hitam-putih, 35 sketsa cat air dan spidol, serta 31 lukisan cat minyak di atas kanvas kepada keluarganya. “Itu pun banyak yang hilang, tidak terdokumentasikan,” kata Panca Takariyati, 47 tahun, anak kelima Tino Sidin.
Pameran ini sendiri bertema: “Ya. Bagus. Tino Sidin”. Bukan tanpa alasan bila kata-kata “Ya. Bagus.” digunakan sebagai tema pameran. Bagi mereka yang lahir dan tumbuh di era 1970-an hingga 1980-an, kalimat itu seolah telah melekat pada sosok Tino Sidin.
Semasa hidupnya, Tino adalah pelukis yang lebih dikenal sebagai guru gambar. “Ya, bagus!” dan “Jangan takut-takut,” telah menjadi kalimat ikoniknya untuk memotivasi anak-anak Indonesia belajar menggambar melalui siaran Gemar Menggambar di TVRI pada era 1970-an.
Di siaran itu, dia mengajarkan anak-anak untuk menggambar dengan cara yang sangat sederhana, cukup dengan garis lurus dan garis lengkung. Anak-anak dari berbagai daerah juga suka mengirim gambar mereka ke Tino, yang kemudian dipampangkan Tino dalam acara itu. Tak ada gambar mereka yang jelek di mata Tino. “Ya, bagus,” katanya setiap kali menampilkan karya anak-anak itu.
Baca laporan selengkapnya di Koran Tempo Minggu di sini.
ANANG ZAKARIA
Berita Terpopuler:
Ingin Perbesar dengan Zaitun, ''Mr P'' Malah Hilang
Ranjang Basah Calon Pengantin
Alasan Timnas Coret Arthur Irawan
Rhoma Irama Kikuk Ditanya Gangnam Style
Curhat Arthur Irawan Setelah Dicoret dari Timnas