TEMPO.CO , Jakarta:Puluhan seniman menyusun, memasang dan menyebar poster bergambar Munir Saib Thalib di Alun-Alun Kota Batu, Senin 19 November 2012. Mereka di bawah komando Butet Kertaradjasa menyebar gambar di sejumlah sudut Kota Batu. Gambar foto dan avatar Munir terpasang di tembok, kaos, maupun papan di kota kelahiran Munir itu.
"Foto Munir dipasang di ruang terbuka, untuk memberikan spirit dan membangkitkan ketokohannya," kata Butet Kertaradjasa. Bersama seniman dan perupa asal Batu dan Yogyakarta mereka mengajak masyarakat mengenang pejuang Hak Asasi Manusia, Munir. Tersebar 10 ribuan poster dan gambar stensil berwarna merah dan putih.
Dengan teknik spray atau semprotan cat, para seniman menggambar tokoh Munir di tembok, kaos dan papan. Warga Batu melihat aksi para seniman itu ikut berpartisipasi. Mereka menyodorkan kaos sebagai media untuk gambar poster Munir. Kegiatan ini untuk mengawasi kiprah seniman "Menafsir Munir Melawan Lupa" pada 2-3 Desember 2012.
Sejumlah seniman dan budayawan bakal hadir memeriahkan acara tersebut, seperti Butet Kertaradjasa, Gllen Fredly, Djaduk Ferianto, Oppie Andarista, Romo Sindunata, Gunawan Muhammad, Arswendo Atmowiloto dan seniman asal Batu dan Yogyakarta.
Aktivis Batu dan Malang sebelumnya mendesak pemerintah Kota Batu menghadiahi monumen dan mengabadikan Munir sebagai nama jalan. Pemerintah Kota Batu mengabaikan usulan itu. Munir Said Thalib kelahiran 8 Desember 1965 merupakan pendiri dan koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras). Pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya aktif memperjuangkan HAM.
Terakhir menjabat sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial. Munir meninggal 7 September 2004 karena dibunuh dengan racun arsenik saat penerbangan menuju Belanda menumpang Garuda Indonesia. Almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Sisir, Kota Batu.
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler
Rowan Atkinson akan "Bunuh" Karakter Mr Bean
Kemeriahan Ngayogjazz 2012 dalam Ancaman Hujan
Lapak Rezeki di Seputar Panggung Ngayogjazz
Ekspresi Jiwa Nana Melalui Bunga
Pameran Fotografi Kerajaan Gula di Yogyakarta