TEMPO.CO, Denpasar--Musisi senior Leo Kristi tak mampu menyembunyikan rasa bangganya karena lagu-lagunya masih diminati anak-anak muda. Yakni, mereka yang mengikuti lomba musikalisasi 2012 di Nabeshima Creativ Space (NCS), Denpasar. "Ini sangat menarik, saya merasa terharu karena anak-anak muda masih bisa menikmati lagu saya," katanya, Ahad 18 November 2012.
Ia diundang khusus ke acara yang melombakan lagu-lagu dari album "Konser Rakyat" itu. Apalagi para peserta rata-rata masih di usia 25 tahunan, sedangkan lagu-lagunya diciptakan dan populer di tahun 70-an. "Acara ini saya harap menjadi tonggak kebangkitan lagu-lagu semacam ini," katanya mengomentari acara yang berlangsung pada 16-17 Nopember dan diikuti 13 grup dari seluruh Bali.
Musisi yang masih terlihat prima itu menyebut lomba semacam ini merupakan yang pertama kalinya digelar di Indonesia. Dia akan menyampaikan kepada para LKers ( fans penggemar Leo Kristi di seluruh Indonesia untuk menggelar acara yang sama. Di tengah, lagu-lagu pop yang cenderung cengeng dan mengeksploitasi percintaan, menurutnya, anak muda harus diinspirasi untuk lebih mencintai bangsanya dan peduli pada masalah-masalah yang dihadapi.
Wakil Gubernur Bali AA Puspayoga yang menjadi penggagas acara ini menyatakan, pelaksanaan acara ini adalah untuk mengenalkan lagu-lagu Leo Kristi yang penuh semangat patriotisme. "Sepertinya lebih mengena kalau mengenalkannya melalui lagu-lagu," ujarnya yang hadir dan menyerahkan hadiah dalam acara itu.
Dia berharap, selanjutnya lagu-lagu Leo Kristi akan makin dikenal di kalangan anak-anak muda. "Jaman saya dulu, semua lagunya memberi semangat untuk cinta tanah air, optimis dan peduli lingkungan," ujarnya.
Berdasarkan penjurian yang dilakukan, 6 tim akhirnya dinyatakan sebagai juara, yakni juara harapan 3 dari Sanggar Cipta Budaya SMP 1 Denpasar, juara harapan 2 adalah teater Limas SMA 5 Denpasar, juara harapan 1 SMK 3 Sukawati, Juara 3 Komunitas Anak Bambu dari Negara, Jembrana, Juara 2 dari SMA Teater Jineng 1 Tabanan dan Juara 1 dari Teater Wong Kutus SMA 8. Masing-masing pemenang mendapat hadiah berupa uang dan piala.
ROFIQI HASAN
Baca juga:
Bram Stoker, Dracula, dan Ford Coppola
Ekspresi Jiwa Nana Melalui Bunga
Bram Stoker, Dracula Sekelas Frankenstein
Pameran Fotografi Kerajaan Gula di Yogyakarta
Film 360, Lingkaran Cerita Tentang Cinta dan Sunyi