TEMPO.CO, Denpasar - Ajang musik tahunan yang mempertemukan musikus Indonesia dan musikus dunia kembali digelar di Nusa Dua, Bali pada 3 sampai 4 November 2012. Acara bertajuk Indonesian Music Expo (IMEX) itu tahun ini akan memberi perhatian khusus pada world music.
“Cita-cita kami menjadikan ajang ini sebagai world music international festival,” kata Franki Raden, musikus yang menjadi penggagas IMEX, dalam jumpa pers, Senin, 29 Oktober. Potensi Bali, menurutnya, sangat kuat, sebagai daerah pertemuan seniman dunia. “Bali juga memiliki kekayaan seni budaya, termasuk musik, yang bisa menginspirasi semua orang,” ujarnya.
Adapun di ajang IMEX, musikus Indonesia yang akan tampil antara lain Dwiki Darmawan, Fariz RM, Iwan Hasan, Joy Tobing, Renny Jayusman, dan Andi RIF. Meski dikenal sebagai musikus pop, mereka akan berusaha untuk mengangkat warna world music dalam instrumen mereka. Fariz, misalnya, akan menggunakan alat musik saluang dari Jawa Barat, sedangkan Dwiki akan melibatkan pemain gondang dari Sumatera Barat.
Selain mereka akan tampil pula Ayu Laksmi dengan Svara Semesta serta grup band Nymphe dan Maera yang gemar menggarap aransemen etnik. Ada juga grup Modero dari Sulawei yang mengusung musik asli suku Kaili. “kami usahakan musikus yang tampail mewakili lintas budaya dan generasi,” kata Franki.
Sementara itu, para jagoan world music internasional juga akan tampil di panggung IMEX. Menurut Franky, kehadiran mereka mewakili seluruh genre world music yang kini makin diterima di seluruh dunia. Yang tampil antara lain Clio Karabelas (Yunani), Pejman Jahanara (Iran), Kailash Kokopeli (Swiss), Ron Reeves (Australia), Anello Capuano (Italia), Wang Ying (Cina), Supa Kalulu (Afrika), Kevin Briggs Band (USA), Mayco Santaella (Argentina), dan TLJ Alliance (lintas negara).
ROFIQI HASAN
Berita Terpopuler:
Sekali Rapat, DPR Minta Lebih dari Rp 1 Miliar
KPK Mulai Bidik Pimpinan Badan Anggaran DPR
Sekretaris MA Mengaku Pengusaha Sarang Burung
Anggaran Militer Juga Terkena Kutipan DPR
Firman Utina Cs Sempat Lawan 12 Pemain Australia