TEMPO.CO, Jakarta - Federasi Teater Indonesia bakal menggelar invitasi teater yang menampilkan 100 juri. Para juri ini berasal dari berbagai latar belakang profesi untuk menilai kemampuan para seniman teater.
“Ini cukup unik, karena ditonton dan dinilai banyak juri bukan dari kalangan seniman,” ujar Bambang Priadi, Ketua Panitia Invitasi Teater, saat konferensi pers, Jumat, 19 Oktober lalu.
Bambang menjelaskan, 100 juri ini diambil dari berbagai latar belakang profesi agar mewakili masyarakat menilai teater. “Supaya bisa dinikmati dari kalangan mana pun.”
Invitasi Teater ini akan digelar untuk menjaring bibit-bibit seniman teater dari seluruh Indonesia. Rencananya, panitia akan menjaring seniman teater dengan format penjaringan lokal di tingkat provinsi di 11 wilayah seleksi. Selanjutnya, dari 11 teater terbaik dari 11 wilayah akan dikompetisikan di tingkat nasional.
Ke-11 wilayah seleksi antara lain di Kota Ambon, Balikpapan, Bandung, Jakarta, Makassar, Mataram, Medan, Padang, Palu, Solo, dan Surabaya. Seleksi akan dilaksanakan pada 10 Oktober- 9 November.
Invitasi ini diselenggarakan berawal dari keprihatinan minimnya bibit seniman teater yang bermutu. “Dalam satu dekade terakhir ini tidak banyak orang-orang muda berbakat. Sepertinya mereka masih tertutup nama besar para seniornya,” ujar Bambang. Selama ini masyarakat masih terpatri pada nama tokoh besar seperti Arifin C Noer, Putu Wijaya, Teguh Karya, Nano Riantiarno, dan WS Rendra.
Bambang menjelaskan, selain untuk menjaring bibit unggul seniman teater dari seluruh pelosok, invitasi ini juga menjadi ajang pembinaan teater yang berkelanjutan.
Selain invitasi teater, panitia federasi juga akan mengadakan beberapa kegiatan seperti Festival Monolog, Sayembara Naskah Drama, Festival Teater Internasional, dan Malam Anugerah Federasi Teater Indonesia. Rangkaian acara akan digelar pada 10 Oktober-1 Desember 2012 mendatang.
DIAN YULIASTUTI