TEMPO.CO, Jakarta -Bagi aktor Nobuyuki Suzuki, 48 tahun, urusan drop out sekolah punya segudang cerita. Ketika ditemui di acara peninjauan lokasi syuting film layar lebar 12 Menit untuk Selamanya di Bontang, Kalimantan Timur, pekan lalu, aktor yang biasa disapa Suzuki ini menuturkan, “Saya spesialis drop out (DO) urusan sekolah. Dulu, di Jepang, semasa kuliah di Institut Seni di Tokyo, saya kena DO. Eh, di Jakarta saya pun mengalami hal yang sama,” kata pria asal Jepang yang sering bermain dalam beberapa film layar lebar Indonesia seperti Naga Bonar Jadi 2 dan Soegija ini.
Dia pun bercerita, pada era 1990-an, ia pernah melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Seni Bandung dan terkena DO. Lalu pada 2004, dia mengambil kuliah jurusan seni peran di Institut Kesenian Jakarta, Cikini. Di sana, ia juga nyaris kena DO. Sebab, jadwal kuliah, yang seharusnya ditempuh selama 5 tahun, ia lakoni selama 7 tahun.
“Saya lulus, tapi sempat ketar-ketir terancam kena DO lagi. Wah, membayangkan saya akan di-DO dari IKJ rasanya mengerikan. Syukurlah saya selamat dan lulus pada akhirnya,” kata aktor berkulit putih ini dengan bahasa Indonesia yang lancar dan logat bicara yang masih seperti orang Jepang.
Selama kuliah di IKJ, Suzuki mengaku sering menempuh perjalanan dari rumah ke kampus dengan sepeda. Dia tinggal di Bukit Duri, Tebet. Hampir setiap hari dia ke kampusnya di Cikini dengan menggowes sepeda. “Saya senang bersepeda, anti-macet dan bikin sehat jantung. Saya menempuh perjalanan ke mana pun di Jakarta, ya dengan gowes sepeda,” ujarnya tentang semangatnya bergowes ria. Terus, kita harus bilang wow sambil koprol gitu? HADRIANI P