TEMPO.CO, Jakarta - K-Pop telah menjangkiti dunia dengan musik, artis, gaya dan lirik yang bahkan tak tahu artinya. Tapi semua itu mengacu pada dua komoditas utama mereka, boysband dan girlsband. Baru akhir-akhir ini muncul rapper Psy yang menghancurkan kesan tampang menawan dan tarian seragam ala K-pop.
Tapi Bigbang, boysband besutan YG Entertainment ini adalah sesuatu yang berbeda dari rasa K-pop. Lahir sejak 2006, kepopuleran G-Dragon, T.O.P, Daesung, Seungri dan Taeyang, semakin mengkilap saja. Setidaknya sudah mereka buktikan dengan menggondol "Best Worldwide Act" di MTV 2011, lalu MTV Italy TRL 2012 dan tentunya puluhan penghargaan di Korea Selatan.
Resep utamanya adalah musik, gaya dan aksi panggung yang berbeda. "Pokoknya Bigbang akan menampilkan aksi panggung yang belum pernah diadakan band Korea sebelumnya," ujar Direktur Bigdaddy Entertainment, Michael Rusli yang ditemui di Mata Elang International Stadium, Jumat, 12 Oktober 2012.
Aksi tersebut ternyata berhasil memukau Adel, seorang wartawan yang awalnya tak mengetahui dan tidak suka K-pop atau Bigbang. "Gila, habis lihat rehearsal, ternyata bagus banget," ujar dia yang langsung jatuh cinta dengan pemilik album "Still Alive".
Citra boysband K-Pop yang ditampilkan para bintang pop Korea sebelumnya memang tak sepenuhnya hilang dari Bigbang, yaitu dandanan yang atraktif. Tapi mereka tak sekedar menampilkan koreografi yang sama, musik yang menghentak dan tentunya tampang yang manis. Bigbang lebih menjual kesan bad boys dengan kemampuan individual tiap personel.
Sehingga untuk melihat koreografi rapi dan menawan di konser Bigbang adalah kemustahilan. Setiap personel lebih sering muncul dengan dandanan yang khas dari karakternya. Seperti Taeyang yang ala rapper, G-Dragon yang extravaganza, atau T.O.P yang metroseksual. Mereka pun beraksi di panggung dengan tonjolan vokal, seperti beat box, rapper dan permainan falseto.
Lalu dari sisi lagu, tak semua isi albumnya adalah pop dengan tempo cepat (Fantastic Baby), ada campuran ballad (Blue) dan sedikit rock (Oh My Friend). Nah yang paling penting adalah mereka boysband yang memakai live band. Dari semua bintang K-Pop yang mampir ke Indonesia, baru Bigbang yang menggunakan band lengkap sebagai pengiring.
Itulah yang membuat Erlando Rizky Setiawan suka. "Lagu-lagunya itu lebih cowok," ujar peneliti di salah satu perguruan tinggi negeri. Pria 24 tahun ini mengaku suka Bigbang hanya karena lagu saja. "Tidak sampai koleksi atau ikut fan base mereka," ujar dia. Ia awalnya mengenal Bigbang dari teman asal Korea yang juga pria. Selain Bigbang, Rizky pun menyukai SNSD atau Girl generation. "Ya karena mereka cantik saja, kalau Bigbang murni karena musiknya," Ia menegaskan.
Musik juga jadi alasan Yuan Yedhia untuk menyaksikan aksi panggung Bigbang. "Saya baru tahu beberapa bulan lalu karena adik saya, tapi mereka memang bukan boysband Korea biasa," ujar pria 20 tahun ini. Ia yang datang bersama dua adiknya, mengagumi aksi panggung, lagu dan gaya para pria yang acap berkostum dengan khas bad boys itu.
DIANING SARI
Berita Lain:
Ternyata Bigbang Sarapan Nasi Uduk
SM*SH Tampil Lebih Dewasa di Album Kedua
Anak Yatim Tampilkan Nasyid 'Skenario Cinta'
Usman Hamid Jadi Pejuang Hak Asasi Lumba-Lumba