Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wayang Orang Indonesia Pusaka Tampil di Paris

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Budayawan dan pendiri Museum Rekor Indonesia (MURI) Jaya Suprana akan membawa komunitas Wayang Orang Indonesia Pusaka menampilkan lakon Banjaran Gatot Kaca di gedung Unesco, Paris, Prancis pada 22 Oktober mendatang.

Lakon yang menceritakan riwayat Gatotkaca, mulai dari lahir hingga gugur, dalam perang Baratayuda ini pernah ditampilkan di Istana Negara di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Budiono, dan jajaran menteri kabinet Indonesia Bersatu pada Juli 2011.

Sebelumnya, komunitas ini tampil di Opera House, Sidney, Australia, 18 Desember 2010, dengan jumlah penonton 2.000 orang lebih.  Saat itu, Uang hasil pementasan senilai Rp 110 juta disumbangkan untuk korban letusan Gunung Merapi.

Di Prancis, pertunjukan ini bakal ditonton sekitar 1.200 orang dari 190 negara. Jaya Suprana berharap, setelah tampil di Prancis, wayang orang ini akan tampil di berbagai pusat kebudayaan dunia dan lebih heboh.

Pria yang dikenal humoris ini merasa peduli membawakan pertunjukan pelestarian budaya  ke dunia internasional. Jaya Suprana mendapat inspirasi untuk mengembangkan wayang orang dari dalang terkenal, Ki Narto Sabdho. Ia mengatakan, ini salah satu cara melakukan diplomasi internasional agar wayang orang dianggap sebagai karya dan karsa warisan dunia.

Jaya pun mengatakan, masyarakat luar negeri banyak yang menyukai budaya Indonesia, sehingga sebagai seniman harus memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan ragam budaya kebanggaan Indonesia. Lakon yang ditampilkan adalah kisah Karna yang memburu Gatotkaca dengan kereta perang.

Jumlah pemain yang akan tampil nantinya diatur seminimal mungkin. Wayang orang  membutuhkan banyak pemain, tidak seperti wayang kulit atau golek. Menghadirkan produk kebudayaan lokal ke negara lain, ada kendala. Salah satunya, mengatur waktu pertunjukan agar penonton mancanegara tidak mengalami kesulitan menyaksikan pertunjukan yang memakan waktu sampai berjam-jam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sutradara dan direktur artistik, Ir Ida Suseno, memangkas waktu penampilan menjadi 90 menit.  Waktu selama ini mampu menampilkan keindahan dramaturgi, seni musik, seni rupa, akrobat, seni tari, dan aspek-aspek teatrikal dalam pertunjukan nantinya.  

Menurut Ayla Sarwono, Direktur Jaya Suprana School of Performing Art, penggagas pertunjukan, para pemain tampil laiknya pemain wayang profesional. Bukan sekadar tempelan.

Selain melibatkan tokoh Wayang Orang Barata Jakarta yakni, Kenthus, Nanang, Marsam, Kadar, Soerip, dan Dewi Sulastri, juga tampil para penggemar wayang dan sosialita. Di antaranya, Kuntari Sapta Nirwandar, Giok Hartono, desainer Bai, model Enny Soekamto, Endang Gatot Sawarno, Tuti Roosdiono, dan Gendhis – dikenal sebagai cucu Soeharto. Diperkirakan ada 60 orang yang berangkat ke Paris dan mereka ini bisa menari dan menyanyi.

Yang ditampilkan nanti adalah adegan pertempuran Adipati Karna (diperankan Teguh ”Kentus” Ampiranto) memburu  Gatotkaca dengan kereta perang. Selain itu, ada sisi romantis seperti adegan Dewi Pergiwa (Ayla Sarwono)  tak mau melepas selendang Gatotkaca (Nanang Ruswandi) tatkala kekasih hatinya itu berangkat ke medan perang.

EVIETA FADJAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

20 November 2021

Konvensi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Pedalangan dan Pewayangan di Yogyakarta, Jumat, 19 November 2021. Tempo/Pribadi Wicaksono
Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

Wayang kulit merupakan salah satu karya adiluhung Indonesia telah diakui oleh UNESCO melalui penetapan resmi pada 2003.


Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

21 Januari 2019

Pementasan wayang potehi di Klenteng Sin Tek Bio dalam perayaan Dewa Bumi Hok Tek Ceng Sin, Minggu, 20 Januari 2019 (TEMPO/Bram Setiawan)
Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

Wayang potehi dipentaskan pada 20-21 Januari dalam perayaan ulang tahun Hok Tek Ceng Sin, atau Dewa Bumi untuk kemakmuran dan jasa.


Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

11 November 2018

Sejumlah artis Ibu Kota dari Partai NasDem berfoto bersama sebelum mendaftarkan diri menjadi bakal calon legislatif (caleg) di kantor KPU, Jakarta, Senin, 16 Juli 2018. NasDem mengajukan 20.391 calon anggota legislatif, mulai tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga DPD, di antaranya artis Nafa Urbach, Tessa Kaunang, Addies Adelia, dan Krisna Mukti. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

Pertunjukan wayang kulit semalam suntuk ini digelar pada hari ke-2 perayaan ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah.


Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

11 November 2018

Ketua Umum Partai Nasdem dan Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir dalam acara penutupan pekan orientasi calon legislatif Partai Nasdem di Hotel Mercure Ancol, Jakarta pada Senin, 3 September 2018.  TEMPO/Dewi Nurita
Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

Acara ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah, akan ditutup dengan pembekalan calon legislatif partai di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.


Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

27 Januari 2018

Pagelaran wayang dengan lakon Bima Jumeneng Guru Bangsa yang dihadiri Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Mendagri Tjahjo Kumolo di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, 27 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

Menurut panitia acara pagelaran wayang, Ki Purwo Asmoro yang tampil di acara ulang tahun PDIP ini adalah dalang favorit Presiden Jokowi.


Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

27 Januari 2018

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, memotong tumpeng saat menghadiri pagelaran wayang dengan lakon Bima Jumeneng Guru Bangsa di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, 27 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

Megawati mulai menyukai wayang sejak kecil karena ayahnya, Presiden RI ke-1 Soekarno kerap menggelar pertunjukan wayang di Istana.


Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

11 November 2017

Dalang Ki Purbo Asmoro mengajarkan siswa memainkan wayang kulit di Jakarta Intercultural School (JIS) Elementary, Jakarta, 2 November 2017. Tempo/Ilham Fikri
Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

Wayang kulit menjadi salah satu benda seni yang dipamerkan dalam rangkaian Festival Europalia Indonesia di museum Kota Binche.


Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

26 September 2017

Wayang kulit karakter Gatotkaca hadir di serial Star Trek: Discovery. (Star Trek: Discovery)
Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

Ada wayang kulit dalam serial televisi Star Trek: Discovery episode terbaru yang tayang pada akhir pekan lalu.


PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

7 Juli 2017

Dua orang seniman berlakon sebagai Petruk dan Gareng dalam pertunjukan kesenian wayang orang yang berjudul Jayabaya Mukswa di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Surakarta (31/3). TEMPO/ Nita Dian
PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

Pada Maret lalu, PT KAI juga menyerahkan bantuan senilai Rp 150 juta untuk gedung kesenian itu.


Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

3 Juli 2017

Penari Wayang Orang mementaskan Pentas Opera Ramayana pada acara Bakdan Neng Solo di Benteng Vantenburg, Solo, Jawa Tengah, 28 Juni 2017. Pentas tersebut digelar sebagai promosi kota sekaligus diharapkan dapat memberikan hiburan bagi pemudik maupun warga yang berlibur di Kota Solo saat lebaran 2017. ANTARA FOTO
Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

Lakon Rama Tambak dalam Opera Ranayana ini tak hanya menyuguhkan konflik antar-kerajaan, tapi juga menyelipkan pesan-pesan lingkungan.