TEMPO.CO, Jakarta - Ada satu kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan Ciki setiap jeda pengambilan gambar sinetron Tukang Bubur Naik Haji, yakni langsung membuka jilbab dan menyisir rambut panjangnya. “Aku paling senang menggerai rambutku yang panjang,” katanya.
Bagi Ciki, rambut panjangnya itu merupakan salah satu kelebihannya, bahkan dia menganggap rambutnya sebagai bagian tubuh yang teristimewa. “Sangat Indonesia dan memberi kesan cantik, seksi, dan menarik,” katanya sembari tertawa lebar.
Ciki sangat berhati-hati memperlakukan rambutnya. Ketika berperan sebagai Rumana, yang harus berjilbab, dia mengikat dengan lembut rambutnya. Dia pun tak sembarangan ikut arus mode, seperti bergonta-ganti warna ataupun dandanan rambut. Bagi Ciki, mahkota ini harta terindah dan termahal yang harus diperlakukan istimewa. “Aku selalu merawatnya dengan baik, penuh cinta,” katanya.
Menurut Ciki, rambut panjangnya merupakan berkah. Dia pun berkisah tentang masa kecilnya. Rambut panjang-lah yang menolong menyelamatkan dirinya ketika hilang di sebuah tempat wisata. Saat itu, dia terpisah dari rombongan keluarga. “Gara-gara rambutku jadi ciri-ciri yang bisa dikenali, sehingga mudah menemukan aku yang hilang,” ujarnya tergelak. HADRIANI P.