TEMPO.CO, Marykand--Sekali lagi nama "Indonesia" dikibarkan pada publik Amerika. Di Silver Spring, Maryland -- yang cuma setengah jam dari Washington DC -- acara bertajuk "Made in Indonesia" digelar dengan meriah pada Ahad, 16 September. Dihadirkan di pusat kota Silver Spring, acara yang memperkenalkan produk Indonesia dan seni budaya Indonesia digelar dengan indah.
Cuaca di awal musim gugur kali ini memang sangat bersahabat. Tidak hujan, tidak terlalu panas dan tidak terlalu berangin. Itu sebabnya para pengunjung yang diperkirakan dihadiri lebih dari tiga ribu orang itu dapat lalu lalang dan menikmati festival seni Indonesia yang penuh persahabatan, interaktif dan indah, dari siang hingga menjelang matahari terbenam.
Promosi budaya Indonesia digarap serius dengan menghidangkan berbagai tarian tradisional dan lagu-lagu nasional, musik, kesenian daerah dan berbagai permainan rakyat. Dari tari Seudati, Tortor, Yapong, Angklung, Pencak Silat, sampai Reog Ponorogo tampil memikat. Aneka kuliner Indonesia pun disiapkan untuk dapat dicoba dan disantap para pengunjung.
Linda (45) yang berasal dari New Jersey mengatakan pada Tempo, bahwa kedatangannya sebenarnya khusus untuk membeli "seporsi Gudeg Yogya". Marnie (56), bule asal Washington DC mengaku sangat menikmati makan "lontong" yang dipadu dengan sate atau sayur berkuah berbumbu santan.
Di tiga booth makanan, Tempo melihat antrian panjang orang-orang asing yang ingin mencicipi makanan Indonesia. Belum lagi belasan booth andalan tersisa lainnya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang rata-rata belum pernah tahu tentang Indonesia.
Berbagai produk-produk andalan seperti kerajinan tangan, furniture, tenun tradisional, batik, pakaian jadi, perhiasan perak, promosi wisata dan koperasi masyarakat Indonesia tak henti dihampiri pengunjung yang membludak siang itu. Al hasil, siang itu, pusat kota Silver Spring benar-benar penuh sesak dengan berbagai manusia yang sangat antusias menikmati festival Indonesia. Sesekali tepuk tangan panjang spontan riuh terdengar.
Janet Kroch (52) dan suaminya, keduanya berasal New York mengatakan kekagumannya akan Indonesia. "Sekarang saya tahu Indonesia itu apa, kekayaan budayanya memang hebat dan indah", katanya memuji.
Acara yang digagas pertama kali oleh Maya Naratama, Founder dan Even Organizer dari Acha Production, memang dimaksudkan untuk memperkenalkan nama dan kekayaan budaya Indonesia pada publik Amerika. Acara festival Indonesia ini, menurutnya mengulang sukses yang sama, sebagaimana pernah digelar tahun lalu di tempat yang sama. "Bedanya tahun ini lebih ramai vendor-nya, lebih banyak pengisi acaranya, dan lebih banyak sponsornya", ujarnya menjelaskan.
Menurut Maya, tahun ini, panitia melibatkan 50 orang kru di lapangan dan 200 orang pengisi acara yang terdiri dari dewasa dan anak-anak yang menampilkan berbagai pertunjukkan hidup di panggung, yang didukung penuh oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC. Acara yang sudah dipersiapkan sejak setahun sebelumnya ini, rencananya akan digelar lagi tahun depan. "Kalau bisa acara ini bisa kurang lebih seperti Pasar Tong-Tong di Belanda, lebih besar lagi tempatnya, lebih banyak lagi pesertanya, supaya orang tahu Indonesia itu kaya raya akan seni budaya yang luar biasa".
VICTORIA SIDJABAT | WASHINGTON DC
Berita lain:
Noah Sukses Gelar Konser ''Mimpi''
Lagu Happy Birthday di Konser Noah
Navicula Tur Tembus Hutan usai Manggung di Kanada
Festival Kendedes Diikuti Perwakilan Asing
Simponi Menang Lomba Musik Anti-Korupsi Dunia