TEMPO.CO, Solo - Ada yang istimewa dalam pagelaran tari kolosal Matah Ati di Lapangan Pamedan, Solo, Sabtu malam, 8 September 2012. Wali Kota Surakarta Joko Widodo dan istrinya memilih duduk lesehan berbaur dengan warga Solo.
Seperti biasanya dia selalu bisa mengambil hati warganya. Padahal, di bagian belakang ada deretan kursi untuk Kelas 1, VIP, dan kursi untuk pejabat.
Masyarakat mulai memenuhi Lapangan Pamedan sejak pukul 18.30. Pada pukul 19.20, Joko Widodo hadir dari arah utara dan disambut tepuk tangan warga. Mereka mulai riuh ketika Jokowi mulai menyusuri dan duduk di barisan kelima dari depan panggung.
"Pak, sini saja Pak, sini saja," kata seorang pemuda. Dia pun kegirangan ketika sang Wali Kota lalu duduk di sampingnya. Begitu Jokowi duduk, beberapa orang langsung menyorongkan ponsel dan memotretnya. Ada pula yang berebut menyalami dan menyorongkan kacang kepada Wali Kotanya itu.
"Wes, apa maneh iki (sudah, ada apa lagi)," kata Jokowi yang mengenakan kemeja motif kotak-kotak kecil dan berjaket hitam.
Beberapa petugas keamanan sempat mengingatkan masyarakat agar tidak riuh dan memotret terlalu lama. Masyarakat pun menurut. Beberapa remaja tetap saja mendatangi Jokowi, bersalaman dan berfoto dengannya.
Usai pertunjukan, Jokowi tetap dikerubungi masyarakat. Sambil membalas salaman warga, ia mengatakan alasan pilihannya duduk lesehan. "Ya, seperti biasanya, saya tetep ingin dekat dengan rakyat," ujarnya kepada Tempo, yang kebetulan duduk tak jauh darinya.
Jokowi memuji penampilan pagelaran Matah Ati. Menurutnya penampilan mereka bagus. "Pagelaran ini bagus, well organized, well financed, ditunjang panggung dan lighting-nya," ujarnya. "Yang lain lewatlah."
Pujian juga datang dari warga yang menonton. Purnomo misalnya. Dia datang bersama anak dan istrinya. "Bagus, ini gebrakan bagi orang Solo. Menghibur sekali," ujar dia.
DIAN YULIASTUTI
Berita Lainnya:
Messi Cetak Gol Spektakuler, Argentina Menang 3-1
Kubu Jokowi Siapkan 1 Juta Cuit di Twitter
Kornologis Ledakan di Depok
Di SMP, Munir Pernah Ranking 180 dari 200 Siswa
Rumah Sakit Rahasiakan Kamar Hartati
Jepang Akan Beli Pulau yang Disengketakan