TEMPO.CO, Surakarta - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mempunyai hubungan dekat dengan mantan Presiden RI kedua, Soeharto. Apalagi keduanya punya kemiripan, yaitu sama-sama memimpin negaranya dalam waktu lama.
Jika Soeharto menjadi Presiden Indonesia selama 32 tahun, Mahathir memimpin Malaysia selama 22 tahun. Mahathir berhenti sebagai Perdana Menteri Malaysia pada 2003, sedangkan Soeharto diturunkan paksa pada 1998.
Senin, 3 September 2012 ini, Mahathir berkunjung ke Surakarta untuk menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta. Setelah menerima gelar doktor kehormatan, Mahathir menyempatkan ziarah ke makam Soeharto di Astana Giribangun, Matesih, Karanganyar, bersama istrinya, Siti Hasmah.
“Saya kenal lama dengan Pak Harto. Kami mempunyai hubungan dekat,” ujar Mahathir. Karena itu, dia ingin berziarah ke makam Soeharto untuk mengenang hubungan baik selama ini.
Mahathir tiba di kompleks makam sekitar pukul 15.00. Ia disambut putra-putri Soeharto, seperti Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, Siti Hutami Endang Adiningsih atau yang akrab dipanggil Mamiek Soeharto, dan Bambang Trihatmodjo.
Mahathir langsung menuju ke kompleks makam utama, tempat Soeharto dan Tien Soeharto dimakamkan. Perdana Menteri Malaysia pada kurun 1981 hingga 2003 ini berada di Astana Giribangun selama sekitar satu jam. “Kegiatannya memang hanya berziarah dan berdoa. Setelah itu, kembali ke Solo,” kata staf humas UNS, Bachtiar.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Terpopuler:
Jokowi: Ada Instruksi Agar Yang di Sana Itu menang
83 Persen Melawan 17 Persen,Jokowi Yakin Menang
Kang Jalal pun Diancam Mati
Kisah Kang Jalal Soal Syiah di Indonesia(Bagian 2)
Indonesia Pemilik Pertama Super Tucano di ASEAN
Cerita Jalaluddin Rakhmat Soal Syiah Indonesia (Bagian I)
Para Artis di Balik Acara Jokowi-Basuki
Suami Berkumis, Inul Daratista Emoh Pilih Foke
Fauzi Bowo Dapat Gelar ''Daeng Gassing''
Terus Diancam, Syiah, Madura, Tak akan Diam Terus