TEMPO.CO, Seoul - Personel boyband Super Junior, Choi Si-won, sedang menghadapi masalah. Semuanya berawal dari kicauan pria 26 tahun itu di akun Twitter.
Melalui akun @siwon407, pria dengan penghasilan tertinggi di kelompoknya itu menuliskan komentar tentang pulau sengketa antara Jepang dan Korea Selatan: Pulau Dokdo. "Tak ada keraguan lagi, Dokdo adalah milik kita, kita harus mempertahankannya seperti dia adalah tempat kita menggantungkan hidup.”
Ternyata kicauan itu tak bisa diterima oleh narablog Jepang. Cyzo Woman, nama narablog itu, kemudian menggugat Siwon. Ia menyebut pria terpopuler di Super Junior itu sebagai penghibur politik. Siwon pun dikecam atas gurauannya soal pengucapan Kimchi oleh bangsa Jepang.
"Di negara kami, kami menyebut Kimchi, bukan Kimuchi," ujar Cyzo yang menyoalkan komentar Siwon sebelumnya. Sementara itu pengguna internet dari Jepang yang lainnya pun mengajak pengguna Twitter lainnya untuk melempari Siwon telur saat jumpa fan di negara mereka.
Pada Jumat, 24 Agustus 2012, sejumlah pemrotes muncul dalam acara jumpa fan Super Junior di Yokohama. Mereka pun menjalankan aksi dengan melempar telur. Sejumlah pendemo membawa plakat bertulis Takashima, nama Pulau Dokdo versi Jepang.
Kasus sengketa Pulau Dokdo memang sensitif. Sebelumnya sebuah drama yang dimainkan aktor Song Il-Guk dibatalkan pemutarannya di Jepang karena sang aktor ternyata berenang ke pulau sengketa tersebut.
KOREAJOONGANGDAILY|DIANING SARI
Berita lain:
Dituduh Mencuri, Lindsay Lohan Curhat di Twitter
Peran Utama di Film, Omesh Korbankan Rambut
Foto Yoon Eun-hye Mirip Ekspresi Bulldog?
Lindsay Lohan Tak Terbukti Mencuri