TEMPO.CO, Jakarta - Tompi, penyanyi jazz yang terkenal dengan lagu-lagu jazz berirama riang, tampaknya lebih menyukai pekerjaannya sebagai dokter bedah plastik. Namun dia mengatakan dirinya tidak bisa meninggalkan dunia tarik suara.
"Menjadi dokter bedah plastik dan menjadi penyanyi jazz adalah dua hal yang tidak bisa dibandingkan. Dokter adalah tantangan untuk saya," kata Tompi usai menjadi pembicara pada satu media edukasi tentang bedah plastik di Jakarta, Selasa, 31 Juli 2012.
Sebagai dokter bedah plastik yang dikenal dengan nama dr. Teuku Adifitrian, tentu ada beberapa prosedur kedokteran yang berhubungan dengan nyawa seseorang. Inilah tantangan yang memicu adrenalin Tompi sebagai seorang dokter. "Tiap hari saya mendapat kasus berbeda, melakukan rekaan pada tubuh seseorang," kata Tompi sambil tersenyum.
"Rasanya ya dagdigdug. Kalau nyanyi, kan, tidak berhubungan dengan nyawa orang. Jadi kalau jelek, ya, paling dilempari botol," ujarnya sambil tertawa.
Ketika ditanyai pendapatnya mengenai bedah plastik, Tompi mengatakan bahwa bedah plastik tak ubahnya seperti orang yang datang ke salon untuk melakukan perawatan rambut. "Orang yang bedah plastik itu tidak negatif, kok. Itu, kan, cuma perbaikan yang dilakukan untuk peningkatan taraf hidup. Yang negatif itu koruptor," kata dia.
Tompi juga berpesan bahwa bedah plastik yang baik harus dilakukan oleh ahlinya karena bedah plastik seharusnya memberikan hasil positif dan seimbang terhadap pasiennya.
ANT | ALIA
Berita Terkini:
Band asal Bali Menangi Kompetisi ke LA
Begini Cerita Sukses Band Navicula
Konser di LA, Navicula Bawa Pesan Pelestarian Alam
Dari Maestro hingga Seni Kinetik
Dwiki Dharmawan Siapkan 30 Tahun Berkarya
Tunggangan Bergaya 007