Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tugu Yogya Terjungkal di Galeri

image-gnews
Suasana malam di kawasan Tugu, Yogyakarta. TEMPO/Nita Dian
Suasana malam di kawasan Tugu, Yogyakarta. TEMPO/Nita Dian
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Bagaimana pematung asal Sumatera menggambarkan Tugu Yogyakarta? Komoroden Haro, pematung kelahiran Baturaja, Sumatera Selatan, membuat bentuk tugu dalam posisi miring nyaris terjungkal. Di bagian bawahnya dia susun batu bak anak tangga dengan pasir hitam halus bertebaran di sekitarnya. "Saya hanya ingin menceritakan bahwa Yogyakarta tak hanya identik dengan tugu, tapi juga ada keraton, puro," kata Komoroden, Ahad 22 Juli 2012.

Karyanya ini merupakan satu dari karya seni rupa dalam pameran bertajuk "Memaknai Pusat" di Jogja Gallery pada 21-31 Juli 2012. Awalnya, ujung Tugu Yogyakarta berbentuk bulat sehingga disebut tugu Golong Gilig. Arti Golong Gilig, berdasarkan pemahaman makrokosmos, adalah penyatuan Tuhan dengan manusia. Tugu Golong Gilig merupakan wujud kepasrahan dan kepercayaan manusia kepada Tuhan.

Pada pemahaman tugu sebagai mikrokosmos, keberadaan raja merupakan perwujudan Tuhan di dunia sehingga di dalam diri raja terdapat keseimbangan berbagai kekuatan alam. "Jadi tugu itu merupakan simbol kekuasaan yang di dalamnya terdapat filosofi orang Jawa," kata kurator pameran, Lutse Lambert Daniel Morin.

Toh di tangan seniman, Tugu Golong Gilig menghasilkan beragam ekspresi. Pelukis C. Roadyn menggambar sebentuk tangan bernuansa biru dengan ujung telunjuk menghadap ke atas. Ujung telunjuk itu dimaknai laiknya Tugu Yogyakarta dengan menambahkan sketsa berbentuk lingkaran pada ujungnya. Jadilah lukisan berjudul "Penanda" itu seperti Tugu Golong Gilig pertama kali dibangun sebelum akhirnya tumbang akibat gempa pada 10 Juni 1867. Tugu baru pun dibangun dengan ujung runcing pada 3 Oktober 1889 oleh arsitek Belanda J.W.S. van Brussels di bawah pengawasan Patih Kanjeng Raden Adipati Danureja V.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun pengusaha gerabah Kasongan, Timbul Raharjo, menyusun lima miniatur Tugu Yogyakarta lewat karya berjudul "Kiblat Papat Limo Pancer". Tugu berwarna putih itu disusun hingga membentuk empat sudut arah mata angin yang juga menunjukkan empat unsur kehidupan, yakni angin, api, tanah, dan air. Atau pun empat tokoh punakawan Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.

Tugu pun bisa digambarkan dengan sudut pandang kritis oleh seorang Zenfa Kusmaryanto. Melalui lukisannya, Zenfa menggambarkan filosofi tugu yang tak lagi dipatuhi oleh zaman, yakni melalui sosok perempuan renta dengan rambutnya yang penuh uban.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

27 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

34 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.