TEMPO.CO, Bandung - Otoritas Rumah Tahanan Kebonwaru merasa senang terpidana kasus video porno Ariel 'Peterpan' meninggalkan penjara karena menjalani masa bebas bersyarat mulai Senin, 23 Juli 2012. Sebab, kata Kepala Pengamanan Rutan Kebonwaru, Tohari, sukses seorang narapidana meraih hak bebas bersyarat adalah juga salah satu tanda sukses pembinaan narapidana bersangkutan di dalam penjara.
"(Warga penghuni penjara termasuk sipir) Yang dekat (dengan Ariel) pasti merasa kehilangan. Tapi, buat saya dan kami semua (petugas penjara), juga kebanggaan bila yang bersangkutan bisa cepat pulang (bebas bersyarat),"ujar Tohari di kantornya, Sabtu, 21 Juli 2012.
Tohari mengaku punya beberapa kesan selama Ariel mendekam di penjaranya. Ariel, kata dia, membuat penjara Kebonwaru berbeda dari penjara lainnya di Tanah Air, yakni sorotan media dan selebriti. "Memang sorotan dan kunjungan media ini kadang merepotkan kami juga, he..he..he. Tapi kadang senang juga karena melayani media juga memang kewajiban kami," katanya.
Adapun tentang pribadi Ariel selama di penjara, Tohari menilai, artis asal Bandung ini termasuk orang yang ramah. Pelantun lagu Tak Ada yang Abadi" ini, kata dia, tak sulit diajak ngobrol oleh siapa pun, baik oleh petugas penjara maupun sesama narapidana dan tahanan. "Dia respek kepada siapa pun, kepada sesama warga binaan maupun petugas. Enggak sulit kalau ngobrol, enggak kelihatan berusaha menjaga jarak," ujarnya.
Keramahan warga Antapani, Kota Bandung, ini pun dirasakan salah seorang narapidana Kebonwaru, Usman, 25 tahun. Ariel, kata dia, kelihatan membaur dengan yang lainnya saat keluar dari selnya di blok B1 pada hari Minggu. Pada hari itu, Ariel biasa aktif di masjid penjara. "Kalau hari biasa dia jarang kelihatan bergaul. Tapi, kalau ketemu, sih, ya dia ramah saja. Saya enggak terlalu dekat, tapi kalau ketemu dia dan ngobrol, ya biasa saja enggak sulit," katanya.
Meski sempat mewarnai kehidupan penjara, menurut Tohari, Ariel tampaknya tak akan menggelar acara perpisahan khusus dengan sesama warga Kebonwaru. "Setahu saya enggak ada acara perpisahan khusus. Tapi paling enggak, ada tradisi warga binaan. Warga yang bebas biasanya membagikan barang-barang, seperti pakaian, kepada warga yang masih tinggal di penjara," katanya.
ERICK P. HARDI