TEMPO.CO, Jakarta - Komik dan presenter, Panji Pragiwaksono, sering mendapati kata-kata yang membuatnya sedih di mikrobloging Twitter. Kata-kata yang menyiratkan rendah diri dan pesimistis. Tapi dari sana dia menemukan bagaimana sebuah bangsa menjadi bangsa yang sukses.
“Banyak di Twitter anak muda ditulis just a.... atau hanya seorang...,” ujar Pandji dalam surat yang dituliskan dalam program "Menjadi Indonesia, Surat dari dan untuk Pemimpin".
Dia menyayangkan anak-anak muda ini merasa tidak spesial dan pesimistis. Padahal, mereka punya sosok idola. Sosok yang optimistis dan sukses. Menurut dia, tak satu pun orang sukses yang pesimistis. Jadi, untuk menjadi bangsa Indonesia yang sukses, pemudanya harus menjadi pemuda optimistis.
“Mengapa Indonesia susah maju, ketemu jawabannya. Salahkan pemudanya sebagai motor perubahan larut dalam keraguan,” ujarnya.
Optimisme, kata penulis buku Nasional.is.me ini, tak bisa diciptakan. Dia akan tumbuh seiring dengan bertambahnya wawasan. Dia pun menyarankan jangan hanya mencari tahu Indonesia dari nonton berita di televisi dan koran. “Temukan yang sesungguhnya, baca dan jelajahi,” ujarnya optimistis.
DIAN YULIASTUTI