TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Nova Riyanti Yusuf, kecewa berat. Konser Lady Gaga yang ia tunggu-tunggu sejak lama terancam batal. Padahal ia berencana mengajak calon gubernur Fauzi Bowo (Foke) nonton bareng konser yang dijadwalkan digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) tanggal 3 Juni 2012 nanti. "Berduka gue. Padahal gue udah ngajakin Bang Foke nonton," kata dia kepada Tempo, Selasa, 15 Mei 2012.
Politikus Partai Demokrat yang akrab disapa Noriyu ini memang dekat dengan Foke. Selain sesama kader Demokrat, saat ini ia didaulat menjadi salah satu juru bicara tim pemenangan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli (Foke-Nara).
Noriyu memang belum sempat merealisasikan ajakannya langsung ke Foke. Sebab saat ini ia sedang terbaring di rumah sakit. Padahal Noriyu sudah mempersiapkan diri untuk mempromosikan sisi lain Lady Gaga yang banyak membantu anak-anak muda melalui yayasan "Born This Way Foundation". Yayasan ini berusaha mengatasi beberapa masalah anak-anak remaja karena dampak "bullying", gangguan jiwa seperti depresi, mutilasi, cemas, atau karena LGBTQ (lesbi, gay, biseksual, transgender, queer).
Ia sangat ingin mengajak semua pihak tak hanya melihat gaya nyentrik Lady Gaga sebagai sesuatu yang negatif, apalagi mesum. "Mau nunjukin itu tadi, Gaga dan perjuangannya," kata dia. "Kita ini yang sudah tua juga butuh inspirasi dari "sosok yang tidak munafik," kata dokter ahli jiwa ini.
Tak hanya anggota Dewan seperti Noriyu yang kecewa karena batalnya Lady Gaga. Arienta Primanita, pegawai swasta di kawasan Merdeka Utara, yang telah menjadi fans Gaga sejak lima tahun lalu juga sangat terpukul dengan keputusan pihak kepolisian yang melarang konser tersebut. Apalagi jika ia mengingat perjuangannya harus mengantre tiket Lady Gaga sejak pukul 06.00 WIB awal bulan Maret lalu.
Dengan kesal, perempuan yang fasih menyanyikan semua lagu Lady Gaga plus gaya khasnya itu protes atas keputusan polisi yang, menurut dia, takut karena tekanan Front Pembela Islam (FPI). "Polisi diskriminasi. Kalau adil, semua kebudayaan yang dianggap vulgar jangan diizinkan di Jakarta, contohnya tempat clubbing," kata dia emosional.
MUNAWWAROH
Berita terkait
FPI: Aliran Musik Lady Gaga Penyembah Setan
Tiket Terjual 2000, Konser Gaga Dilarang Polda
Terancam Batal Konser, Promotor Lady Gaga Bungkam
Politikus PDIP: Boleh Tolak Lady Gaga, Asal...
Lady Gaga Akui Sempat Pakai Kokain
Demi Jadwal Tur, Lady Gaga Putus Cinta
MUI: Pembatalan Lady Gaga Kurangi Kerugian Negara
Alasan Konser Lady Gaga Ditolak FPI
Lady Gaga Tampil Menyesuaikan Budaya Indonesia?
Pelajar Boleh Cicil Tiket Lady Gaga
Tiga Jam, 50 Persen Tiket Lady Gaga Terjual