TEMPO.CO , Jakarta:Produser gaek Mira Lesmana memilih bersikap tak kolot dengan cara menyalahkan pihak terkait atas munculnya Kisah Bang Maman dari Kalipasir dalam buku pelajaran siswa kelas 2 Sekolah Dasar. Produser berusia 47 tahun yang memiliki dua anak tersebut menilai kisah istri simpanan yang sempat menghebohkan itu merupakan dampak perubahan jaman yang harus dihadapi, khususnya orang tua.
“Saya tak mau kolot, karena sudah banyak yang berubah di luar sana,” kata Mira kepada Tempo di Yogyakarta, Kamis, 19 April 2012. Putri musisi jazz Jack Lesmana itu menuturkan isteri simpanan dalam Kisah Bang Maman itu sebagai tanda kemajuan teknologi dan akses informasi semakin mudah membawa era keterbukaan, yang kadang juga vulgar.
“Kami mau menutupi dari apa? Semua hal yang dulu tabu semua sudah tersaji di luar. Yang bisa dilakukan cuma bentengi diri, bagaimana jika yang tak diharapkan itu muncul,” kata produser Musikal Laskar Pelangi itu.
Mira menyatakan tak ada satupun manusia yang kini bisa bersembunyi dari keterbukaan informasi dari pelbagai media. ”Membentengi bukan berarti menutupi. Mau diurung dalam kamar sesuatu yang porno pun tetap bisa diakses,” kata dia.
Mira pun melihat, ketidaksiapan dalam menghadapi kenyataan dampak sajian dari dunia maya. Akibatnya sedikit muncul vulgaritas atau materi tak pas dengan umur seseorang menjadi persoalan pelik. “Kita masih mengandalkan satu benteng religi, tapi tak membuka diri pada yang lain. Padahal unsur kebudayaan lain seperti teknologi berkembang lebih cepat, sehingga religi harus dibarengi penguatan lain,” kata dia.
Produser film Eliana-Eliana dan Gie itu pun mencontohkan kondisi itu dengan banyaknya tayangan televisi yang semata menjual religi sebagai satu penyelesaian utama persoalan hidup. “Jadi orang tua lah yang tetap menjadi pembangun benteng itu lebih bijak, agar anak-anaknya ketika keterbukaan informasi apapun yang belum sesuai itu muncul,” kata kakak musisi Indra Lesmana itu.
PRIBADI WICAKSONO